Akhirnya hari yang paling di benci oleh Vraka tiba, saat ini laki-laki itu sudah rapi dengan riasan nya sebagai tokoh utama cerita ini.
"Ayo dong ka, jangan manyun terus. Nilai mtk gue kan jelek banget, jadi gue harus dapet peran ini dong," ucap Farel yang terus mencoba membujuk Vraka.
Sejak kemarin Farel bilang jika dia adalah pemeran laki-laki nya. Vraka tak mau berbicara kepadanya sampai saat ini.
Mendengar ucapan Farel, Vraka hanya mendengus kesal. Apalagi mereka semua kompak membuat drama ini.
Buktinya pagi-pagi sekali Vraka sudah diseret oleh Nathan dan Farel untuk menganti pakaiannya.
"Lo semua emang punya dendam sama gue!" Ucap Vraka kesal.
Vida lah dalang di balik semua ini. Dia sudah merencanakan drama ini dari jauh-jauh hari sebelum ulangan kelas.
Dia dengan sempurna menyiapkan semuanya berdua dengan Nathan. Mulai dari pakaian yang akan mereka gunakan, buah-buahan yang nantinya akan di bawa oleh kurcaci, dan jangan lupakan perias makeup agar semuanya tampak wow.
"Ngomong-ngomong ka, bokap lo bisa dateng?" Tanya Farel ragu.
"Bisa.. mungkin," jawab Vraka tak pasti.
"Lo tau sendiri kan, gimana sibuk nya dia," ucap Vraka acuh.
Farel menatap punggung Vraka sendu, laki-laki di depannya ini memang tak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ayah.
"Yaudah, nanti kalau gak dateng perwakilan sama ortu gue aja," ucap Farel tersenyum tipis.
Vraka membalikan kursi nya menatap Farel dengan mata tulus nya.
"Makasih ya rel, gue.. gak tau mau gimana kalau gak ada lo," ucap Vraka tulus.
"Yakin gak tau mau gimana kalau gak ada gue," ucap Farel mencabikan bibinya.
Dengan polos nya Vraka mengagguk cepat, "he.em."
"Terus kalau ada Alana gimana? Pilih gue atau Alana?" Tanya Farel menantang.
Vraka mendelik kan matanya,"lo gila ya?"
"Enggak anjir kalau gue gila ngapain disi? Yang ada gue di RSJ bodoh," sarkas Farel.
"Ya jelas gue milih Alana lah! Lo temen gue tapi Alana hidup gue!" Ucap Vraka serius.
Farel meremas dadanya dengan tampang tersakiti, "akit ati dedek mas, tega lo, kita cerai!" Tegas Farel lalu pergi dengan menyedot ingusnya.
"Dasar baperan," sungut Vraka, seketika dia lupa dengan kekesalan tadi.
"Gue cantik juga ya pakek makeup gini, hmp selena gomes lewat," ucap Vraka bangga yang melihat pantulan wajahnya di cermin.
"Tadi sok-sokan gak mau, sekarang pd banget ngaca," sindir Nathan.
Vraka melirik Nathan dengan sinis, "heh kurcaci awas aja lo nanti kalau gak nurut sama gue, gue injek-injek lo!"
Nathan melotot kesal, menghentakkan kakinya pergi dengan kesal.
Melihat itu Vraka tertawa lebar, "woy kurcaci jangan durhaka lo ninggalin tuan putri lo disini!"
"Bodo amat, awas aja lo gue tumbalin ke nenek sihir!" Teriak Nathan kesal.
Vraka menggelengkan kepalanya pelan, seru juga batinnya.
"Oke! Semuanya udah selesai ganti baju sama makeup kan?" Ucap Vida melalui toa kecil yang di bawa.
"Udah!" Jawab semua orang dikelas.
"Properti nya udah siap?" Tanya Vida lagi.
"Beres!" Jawab siswa bagian properti.
"Pemeran nya siap?" Tanya Vida tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vraka Atmaja
Teen FictionGara-gara beda agama, mereka berdua sama-sama kehilangan cinta pertamanya. Start : 19 Agustus 2021