Di hukum|ketahuan

2.1K 303 4
                                    

"Cepetan Al, keburu yang punya tau!" Ucap Damar panik.

"Bentaran anjir! Ini gue juga bingung," sentak Alana di atas pohon mangga.

Setelah Vraka dan pasukan nya kembali ke sekolah mereka, kini Alana dkk sedang mencuri mangga dekat rumah pemilik nya.

"Udah Al, udah banyak. Cepetan turun!" Seru Andreas yang memunguti mangga.

"Bentar-bentar dikit lagi!" Jawab Alana.

Guk guk guk

"Al cepetan Al astagfirullah anjing Al!" Teriak Andreas panik menggoyang-goyangkan pohon mangga itu.

"Anjir sabar! Jangan di goyang goyang pohon nya!" Seru Alana ikutan panik.

"Al astagfirullah Al, anjing nya makin deket!" Teriak Damar sudah ancang-ancang lari.

"Bodo ah kabor!" Teriak Danu lalu berlari meninggalkan Alana yang masih di atas pohon.

"Anjir lo tungguin! Astagfirullah anjing jauh jauh gak lo!" Sentak Damar lalu ikut berlari menyusul Danu yang sudah jauh.

"Sorry Al, lo berjuang sendirian aja ya!" Seru Andreas ikut berlari meninggalkan Alana yang masih di atas pohon.

"Kampret lo semua!" Teriak Alana.

☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️

Andreas, Damar dan Danu mengatur nafas mereka di samping gedung sekolah.

Andreas yang memegang mangga yang tinggal dua!

"Anjir tinggal dua mangga nya," ucap Andreas panik.

Damar memukul kepala Andreas kencang, "gimana sih bego! Mana Alana masih di sana lagi."

"Astagfirullah Andre lo gak ngehargai perjuangan monyet gue tau gak!" Sentak Danu melototi Andreas.

"Gue gak tau kalau kresek nya sobek anjir!" Ucap Andreas membela diri.

"Aduh gimana sama Alana anjir!" Ucap Damar menjambak rambut nya.

"Kita susulin aja lagi," usul Danu.

"Oke deh ayok," ucap Andreas.

Saat mereka bertiga ingin beranjak pergi, menyusul Alana tiba-tiba saja suara yang sangat tak asing di telinga mereka menusuk gendang telinga.

"Hkem!, Mau kemana?" Tanya seseorang di belakang mereka.

Andreas, Damar dan Danu melirik satu sama lain, memejamkan mata nya serempak menoleh kebelakang.

"Hehehe Sean, udah lama?" Tanya Damar menggaruk-garuk belakang leher nya.

"Kelapangan sekarang!" Tegas orang itu yang tak lain adalah si ketua osis, Sean.

"Tapi- Andreas tak melanjutkan ucapan nya saat mata dingin Sean menusuk mereka.

"Panggil semua temen lo yang ikut tawuran!" Perintah Sean tak terbantah kan.

Damar mengangguk berjalan mendahului mereka menuju gedung IPS.

Andreas dan Danu berjalan mengikuti Sean ke arah lapangan dengan lesu sesekali mereka menoleh kebelakang siapa tau Alana sudah datang.

🔥🔥🔥🔥🔥

Di lapangan yang terik karna memang pukul 12.00 tepat mereka semua di jemur di lapangan yang panas!

"Sudah saya bilang berkali-kali jangan ikut tawuran! Kenapa kalian ini sangat keras kepala hah!" Teriak kepala sekolah memarahi siswa yang berbaris rapi di lapangan itu.

Andreas, Damar dan Danu tak begitu memperhatikan ocehan kepala sekolah yang bagi mereka sudah biasa itu, melirik ke arah gerbang sekolah berharap Alana tidak datang sekarang karna waktu nya yang sangat tidak tepat!

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang