"Lain kali kalau mau deketin cewek gue itu liat dulu cowoknya itu siapa argh gue makan lu."
"Siapa cewek lo?" Tanya Alana bingung.
"Elo lah," jawab Vraka santai
"Najis! Lo ngapain cebong kesini hah!? Kurang kerjaan," sentak Alla
Vraka duduk di kursi dan tanpa dosa merangkul pundak Alana.
"Jalan-jalan lah, mumpung masih pagi. Biar lo gak bolos juga," ucap nya.
Alana mengeryitkan keningnya, "muka lo kenapa? Lebam-lebam gitu?" Tanya nya menekan pipi Vraka pelan.
"Sesh jangan di teken bodoh! Sakit," sentak Vraka menepis pelan tangan Alana.
"Aelah lemah lu human," ucap Alana malas.
"Lo berdua pacaran?" Tanya Galih kaget.
Yups Sean dkk kebetulan satu meja bersama dangan Alana, dan alasan Vraka berucap seperti itu karna Sean duduk di samping Alana.
"Kalau iya kenapa? Iri lo?" Tanya Vraka terseyum lebar.
"Ya.. sadar diri sih, remahan rengginang kayak gue mana bisa dapetin Alana," gumam Galih yang masih bisa di dengar mereka.
"Bagus deh kalau lo tau diri, gak kayak human satu ini. Bukan siapa-siapa kok nempel-nempel," sindir Vraka melirik sekilas Sean.
Mendengar sindiran Vraka, Sean menekan sendok yang di genggaman hingga bengkong.
"Lo jug-
"Alah cewek sok suci kayak dia aja di rebutin, jual diri juga murah," sindir laki-laki di meja sebelah.
Serempak mereka menoleh ke arah suara, Vraka dengan senyum remeh nya menatap laki-laki itu.
"Permen jatoh ke tanah kalau gak ada bungkus nya gak ada yang mau ambil bro, beda lagi kalau masih ada bungkus nya," ucap nya santai.
"Gak jelas banget lo langsung nyahut," sarkas Ethan.
"Yakan selera lo pendosa, ups canda pendosa," ejek Galih.
"Selera nya jalang guys," sindir Edgar.
"Yang murah," Sean ikut menimpali.
Laki-laki itu menggeram marah, berdiri dari duduk nya menghampiri meja Alana dkk.
Alana mendongak menatap laki-laki di samping nya santai.
Laki-laki itu sedikit menendang kursi panjang yang diduduki mereka.
"Gimana sih cara dapetin lo? Lo jual diri juga murah," ucap nya remeh.
Alana tersenyum lebar, "iya murah kok."
Mendengar jawaban Alana laki-laki itu semakin percaya diri, dia menatap Alana dari bawah ke atas.
"Tuh kan, orang sok suci kayak lo ya pasti nya murah. Berapa gue beli?" Tanya nya.
"Cukup surah Ar-rahman, cincin nikah sama penghulu aja udah cukup," jawaban Alana membungkam laki-laki itu, tak hanya dia. Semua penghuni kantin yang tadi nya mencela kini terdiam.
Sial, seperti malu sendiri dengan diri nya.
"....." Laki-laki itu terdiam, menatap lurus mata Alana tanpa berkedip.
Melihat keterdiaman laki-laki itu, Alana menaikan sebelah alis nya. Mendengus dan tersenyum remeh, "apa? Kurang murah kah, yaudah sana cari yang lebih murahan."
"Ngapain bengong liatin cewek gue! Pergi gak lo," sentak Vraka melototi laki-laki itu.
Sean melirik Vraka sekilas, setelah itu dia menatap tag name yang berada di baju laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vraka Atmaja
Teen FictionGara-gara beda agama, mereka berdua sama-sama kehilangan cinta pertamanya. Start : 19 Agustus 2021