Tamparan Ayah:)

2.1K 282 3
                                    

Alana memarkirkan motor nya di halaman rumah berbarengan dengan Edgar di samping nya.

Memang mereka berdua pulang bersama, tidak Edgar lah yang mengikuti Alana dari belakang.

Alana melepas helm nya dengan kasar, masih kesal dengan Andreas dkk yang meninggalkan nya di atas pohon!

"Emang kampret mereka, udah mangga nya ilang," grutunya kesal.

Edgar memperhatikan Alana dari samping dengan senyum kecil, imut sekali adik nya itu jika sedang cemberut.

Alana tak menghiraukan tatapan Edgar yang terus menatap nya, turun dari motor melangkah pergi memasuki rumah. Di ikuti oleh Edgar di belakang nya dengan masam.

Membuka pintu utama dengan sedikit keras, membuat empat orang yang sedang berada di ruang keluarga itu menoleh serempak.

Wisnu mengerutkan keningnya melihat wajah Alana yang membiru dan sudut bibir sobek.

Berdiri dari duduk nya lalu menghampiri putri bungsu nya itu, "ada aa dengan wajah mu Alana?" Tanya nya menggerakkan tangan ingin menggapai wajah putri nya. Namun di tepis kasar oleh sang empu, membuat Wisnu melebarkan matanya.

"Gausah pegang-pegang," ucap Alana menatap datar Ayah nya.

Devian menatap Edgar yang di belakang meminta penjelasan, namun di jawab gelengan oleh Edgar. Membuat nya menghela nafas.

"Habis ikut tawuran dia tadi yah," ucap Hellena sinis.

"Astaga Alana, kenapa kamu ikut tawuran hem?" Tanya ibu Hellena, dengan tatapan mata khawatir namun tersirat sesuatu.

Alana mendongak kan kepala ke atas, menghela nafas kasar.

"Suka-suka lah! Emang apa urusan nya sama lo?" Ucap Alana dengan suara yang naik satu oktaf.

Oke! Dia masih marah soal mangga, kepala sekolah, dan anjing sialan itu. Masih mau menambahi kekesalan nya?

"Alana!" Bentak Wisnu menatap tajam anak nya itu.

Alana memundurkan wajah nya kaget, perasaan tak mengenakan menyeruak masuk dalam hati nya.

Sesak. Apa ini perasaan Alana asli? Atau juga perasaan nya!

Melihat Alana memundurkan wajah nya membuat Wisnu merasa bersalah," Alana maaf Ayah gak-

"Gak apa! Gak sengaja iya!" Sentak Alana memotong ucapan Wisnu, menatap tajam ayah nya itu.

"Alana, ayah kamu gak bermaksud bentak kok. Kalau kamu gak nakal," seru Salsa ibu Hellena.

Alana mengalihkan tatapan nya, menatap tajam ibu dan anak itu.

"Lo itu cuman orang asing! Jadi stop ikut campur ngerti!" Bentak Alana keras.

Plak!

Satu tamparan keras membuat kepala Alana menoleh ke samping, Devian berdiri dari duduk nya. Apa-apaan ayah nya itu! Berani menampar Alana. Pikir nya.

Edgar membulatkan mata nya kaget, mereka tak pernah di tampar oleh Wisnu sebesar apapun kesalahan mereka.

Masih dengan kepala tertoleh Alana melebarkan mata nya, menelan silva nya keras.

Wisnu menatap tangan nya menyesal telah melayangkan pukulan pada Alana.

Alana menatap Wisnu dengan pandang kecewa, nafas nya naik turun marah.

Mati matian dia menahan air mata nya agar tak terjatuh di hadapan manusia itu.

Melihat tatapan putri nya, Wisnu ingin egois dia ingin putri nya menerima Salsa sebagai ibu baru nya namun ucapan Alana membuat nya terdiam kaku.

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang