Gak bisa bahasa Inggris!

1.2K 180 13
                                    

"Alhamdulillah! Kenyang!" Seru Asep kencang, laki-laki itu melebarkan senyumannya.

"Gimana gak kenyang! Jatah gue juga lo makan dungo!" Sahut Farel kesal, pasalnya makanan jatah orang itu di embat oleh Asep, padahal hanya di tinggal sebentar.

"Salah lo sendiri nganggurin makanan, kan mubazhir," balas Asep acuh.

"Lo-

"Udah deh Rel, kayak gak tau semelar apa perut Asep," potong Vraka.

"Tapi Ka! Gak tau diri nih bocah! Masa jatah gue juga di embat!" Seru Farel.

Vraka mendengus tak habis-habis dua orang itu jika soal makanan memilih menggeser jatah makan nya ke hadapan Farel, "nih makan! Habisin kalau perlu sama piring nya sekalian."

Farel tertegun menatap sepiring makanan yang di geser Vraka,"enggak usah Ka, lo makan aja."

"Gue udah kenyang," ucap Vraka.

"Kenyang? Makan angin lo!" Ucap Farel.

"Gue bilang makan ya makan! Ribet amat sih lo!" Sentak Vraka kesal, ngeselin nih lama-lama anak setan.

"Ka-

"Lo berdua homo ya!" Tuduh Alana, gadis itu bengong sendiri melihat perhatian Vraka pada Farel yang seharusnya di perlihatkan pada pasangan nya.

"Gila lo! Gak lah, kalau gue homo ogah punya cowok kayak Farel!" Sentak Vraka mendelik tajam.

Mendengar itu Farel memegang dadanya seolah jika dia begitu tersakiti, "sakit hati dedek bang."

"Geli Rel lo ngapain sih!" Bentak Vraka, laki-laki itu bergerak mundur saat Farel menyentuh lengannya.

"Apaan sih Ka, segitu geli nya lo sama gue!" Ucap Farel sinis.

"Udah deh mendingan lo makan! Biar gak gila!" Sarkas Vraka.

"Ogah gue makan bekas lo-

"Sembarang kalau ngomong! Belum gue makan itu," potong Vraka.

"Beneran?" Tanya Farel curiga.

"Cuman gue ludahin dikit," jawab Vraka santai.

Farel mendatar expresi nya, menatap malas laki-laki di hadapan nya itu.

"Canda Rel tajam amat tu tatapan, tertusuk jantung gue. Makan aja halal kok," ucap Vraka membentuk dua jari peace.

"Tumben halal, ngepet kali," sahut Asep.

"Astagfirullah Vraka! Lo ngepet sama siapa?" Tanya Alana kaget, gadis itu menjatuhkan pelan sendok yang di pegang.

"Astaga lo percaya sama mulut tu bocah Al!" Seru Vraka.

"Gimana gue percaya kalau lo ngepet gak ajak-ajak gue!" Sahut Alana.

"Terserah apa kata lo berdua deh!" Balas Farel dan Asep bersamaan.

Farel yang awalnya ingin beranjak pergi, terhuyung kembali duduk karna tarikan hoodie bawah nya.

"Duduk Rel makan!" Titah Vraka, laki-laki itu menatap tajam Farel.

Melihat tatapan Vraka yang menajam, Farel meneguk silva kasar, meski begitu laki-laki itu tetap kekeuh tak mau makan, "g-gue udah kenyang Ka, lo makan aja."

"Udahlah Rel, cemburu gue jadi nya. Lo makan aja, Vraka biar makan sama gue," sahut Alana santai, tanpa menyadari perubahan rona wajah laki-laki di samping nya.

"T-tuh! Lo dengerin! Gue makan sama Alana! Lo makan ini aja!" Sentak Vraka kikuk.

Farel menatap heran ketuanya, sedetik kemudian dia tersenyum paham.

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang