Anak haram vs Anak kandung.

1.4K 213 15
                                    

"Anjing! Lo apain temen gue hah!" Teriak Alana marah, menendang tubuh Hellena sekeras mungkin

Bugh!

"Arkh!" Jerit Hellena saat tubuh nya membentur lantai keras.

"Lo gak usah sok jago ya!" Ucap Alana, terus menendang Hellena tanpa ampun.

Hellena meringkuk melindungi kepalanya supaya tak terkena kaki Alana, namun sekuat apapun dia melindungi kepalanya. Rasa sakit tendangan Alana masih terasa.

"Arh ampun Al! Sakit!" Jerit Hellena, perempuan itu menangis keras.

Mereka yang melihat Hellena menangis bersorak meremehkan, apalagi mereka yang memiliki dendam kusumat benar-benar berteriak paling kencang.

Buakk!!

Buak!!

"Eh ada gang punya nomer nya Vraka gak?" Tanya salah satu siswa yang kasihan dengan keadaan Hellena.

"Bisa mati dia kalau gak di relai!" Lanjut nya.

"Gua! Gua punya bentar gue telfon dulu," jawab siswa lainnya.

"Hm,"

"Halo, Vraka? mbak Alana kesurupan di koridor," ucap siswa itu nyeleneh.

"Apa!"

"Iya cepetan kerasukan iblis kayak nya."

Tut tut tut

"Ih babi, gak ucapin makasih lagi," gumam siswa itu kesal.

Dari ujung koridor guru laki-laki sedikit gendut menghampiri kerumunan dengan panik.

"Ada apa ini? Bapak mencium bau keributan!" Tanya nya keras karna teriakan mereka yang menyemangati Alana bahkan ada yang terang-terangan merekam.

"Kyaa! Alana keren banget lo!"

"Ahahaha payah maneh, langsung tepar!"

Siswa yang kebetulan mendengar suara guru itu menjawab panik.

"Ada yang berantem pak, tolong segera di lerai. Nanti keburu viral sekolahan kita!" Seru nya.

Duang!

Buagh!

"Arh! Sakit tolong!" Teriak Hellena yang sangat di abaikan oleh mereka.

"Gaji udah pas-pasan untuk ngajar murid laknat macem kalian dan sekarang bapak di minta ngelerai dua bocah jahanam itu? Seriously gusy!? Bapak tuh gak bisa diginiin," ucap guru itu dramatis.

"Sekarang bukan waktunya untuk baper pak!" Seru siswa itu kesal.

"Pura-pura gak tau ah." Setelah berucap seperti itu, guru laki-laki itu segera pergi.

"Paaak?!" Teriak siswa itu tak percaya, ada ya guru seperti itu.

Drap

Drap

Drap

Suara langkah kaki tergesa-gesa dari lorong sebelah, dari belokan muncul Sean dkk di tambah Vraka yang lari paling depan.

"Alana!" Teriak Vraka keras, spontan siswa-siswi itu memberi jalan agar cowok itu bisa lewat.

"Pawang Alana!"

"Cepetan jinakin si banteng ngamuk!"

"Minggir-minggir pawang nya dateng!"

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang