WARNING 18+

1.3K 88 2
                                    

Andi melempar tubuh amora ke atas ranjang nya dengan kasar, mata nya mengelap marah mendengar sumpah serapah yang sedari tadi keluar dari mulut amora.

"Lo ngapain bawa gue kesini hah!" Teriak amora marah, tapi di dalam hati gadis itu berteriak panik.

Andi terkekeh sinis, "ngapain? Ya lo pikir sendiri lah, bisa ngapain cowok sama cewek di dalem kamar?"

Tubuh amora membeku, matanya melebar melihat andi melepas kancing kemejanya.

"Lo- lo mau ngapain ndi," ucap amora panik badannya meringsut menjauhi andi.

Andi melempar asal kemejanya, menatap amora dengan senyuman miring nya.

"Ngapain? Gue bakal miliki lo seutuh nya. Paham," ucap andi dingin.

Amora menatap andi dengan tatapan tak percaya, laki-laki itu menatap amora dengan pandangan dingin nya. Tatapan yang tak pernah di kenal oleh amora!

"Gu- gue minta maaf ndi, lo jangan kayak gini," ucap amora yang melihat andi naik keatas ranjang nya.

Mata gadis itu memanas dengan tubuh bergemetar hebat dan juga detak jantung yang terdengar keras.

Amora berdiri dan ancang-ancang untuk lari tapi kakinya lebih dulu di seret oleh andi di seret tanpa aba-aba membuat kepala amora terbentur pinggiran ranjang.

"Lepasin gue anjing!" Teriak amora marah.

Andi tertawa nyaring, "udah kayak gini pun lo masih ngumpat ya? Demen banget sih ngatain gue."

Andi mengekung tubub amora di bawah nya, mata tajam nya menelisik wajah amora yang mulai sembab.

"Andi maaf jangan kayak gini, gue takut," ucap amora memohon.

Andi hanya menaikkan sebelah alis nya seolah permohonan amora tidak ada artinya sama sekali.

"Andi gue mohon biarin gue pergi," ucap amora lagi.

Andi mengeraskan rahangnya mengeras tangan amora dengan erat," terus lo bakal pergi selamanya dari gue iya? Gak ra! Enggak!" Bentak andi.

Amora memejamkan mata erat, dia takut sangat takut.

"Hiks gue gak bakal pergi dari lo tapi gue mohon lepasin gue ndi," ucap amora.

Andi tersenyum miring tanpa menjawab ucapan amora, laki-laki itu hanya sibuk memandangi wajah mungil amora. Seolah tidak ada hari esok.

"Ndi gue gak bakal maafin lo kalau lo gak lepasin gue!" Ancam amora.

Andi melunturkan senyumannya mengusap halus wajah amora tapi di tolak oleh gadis itu. Alhasil andi mencengkram dagu amora dan menolehkan kearah nya.

"Kayak lo bakal maafin gue aja setelah ini," ucap andi remeh.

Amora melebarkan matanya, "lo bukan andi, dia gak bakal kayak gini ke gue."

Andi berdecak pelan, "andi mana sih yang lo kenal? Andi yang lemah lembut sama lo iya?"

Amora mengagguk cepat mengiyakan ucapan andi.

"Tapi sayang nya itu cuman topeng, yang selama ini ada itu cuman andi yang keras kepala dam gak mau di bantah," ucap andi tersenyum miring.

Amora hanya bisa menatap andi dengan kaget, gadis itu tidak kata-kata lagi.

Andi mulai meracau berucap apapun yang saat ini dia pendam.

"Gue itu sayang banget sama lo, percaya sama gue lo itu lebih dari apapun yang gue punya," ucap andi lemah.

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang