Kehilangan

950 138 24
                                    

Happy Reading!
Utamakan vote dan komen.
Tandai jika ada typo!
Thank u!

Tandai jika ada typo!Thank u!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Vraka memberhentikan motor nya di depan gedung yang sudah sangat ramai, anggota vegos pun sudah sampai dan mereka tampak babak belur?

Vraka mendekat kearah kerumunan itu, saat sudah di depan mata laki-laki itu melebar kaget.

Alana gadis nya sedang bertarung dengan sangat tidak adil!

"Lo kenapa diem aja bangsat! Tolongin dia!" Bentak vraka marah.

Mereka semua kecuali alana yang mempertahankan hidupnya menatap vraka kaget sejak kapan dia datang dan apa-apaan keadaanya itu.. sangat kacau.

"Lo gak denger apa yang gue bilang hah!" Bentak vraka lagi laki-laki itu berlari mendekati alana tapi di hadang oleh seseorang yang berbadan 2kali lebih besar dari vraka.

"Lepas sialan!" Desis vraka.

Pria bertubuh besar itu tak bergerak sedikitpun bahkan saat vraka melayangkan pukulan nya.

Alana melirik vraka yang terus berteriak, fokus gadis itu teralihkan melihat keadaan kacau vraka.

Salah satu dari mereka yang hendak memukul alana berbisik pelan.

"Fokus nona anda sedang berada di situasi hidup dan mati."

Alana tersentak, lalu tersenyum kecil.

"Tenang saja anda akan tetap kalah walau fokus saya teralihkan," ucap alana.

Lawan alana tersenyum miring," kadang percaya diri yang berlebihan itu tidak baik."

Alana memutar tangan laki-laki itu hingga berbunyi nyaring. Jelas jika itu patah.

"Sayang nya saya tidak pernah berucap omong kosong."

Satu tumbang, tapi masih ada yang lainnya.

Satu persatu mereka tumbang, hingga musuh terakhir membuat alana kewalahan.

Tapi akhirnya dia jatuh juga. Alana berdiri dengan luka di sekujur tubuh nya. Gadis itu terengah-engah dengan senyuman puas nya.

Tamara kaget! Sangat kaget.
Badannya bergetar hebat saat alana menghampiri nya dengan senyuman mengerikan.

"Gak mungkin, gak mungkin mereka salah," ucap tamara takut.

Gadis itu berjalan mundur hingga terbentur tembok, dia panik sangat panik.

"Kalau lo berani mendekat gue gak akan segan-segan bakar gedung ini! Dengan amora didalam nya!" Ucap tamara yang jelas diabaikan oleh alana.

Gadis itu menatap tamara dengan senyuman mengerikan berlahan taring gadis itu memanjang dengan mata melebar seram.

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang