Sweet moment Amora|WARNING

2.4K 267 3
                                    

Warning 17+

Andi berjalan pergi meninggalkan teman-teman, sungguh dia masih merasa marah dengan ucapan mereka yang menurut nya kelewatan.

Saat ini dia hanya ingin gadis-nya Amora. Hanya dengan melihat Amora dia bisa meredakan amarah nya.

"Amora dimana sih!" Ucap Andi kesal saat tak menemukan Amora di kelas nya.

Dia menyusuri koridor sambil sesekali bertanya pada anak murid kelas Amora.

"Lo liat Amora gak?" Tanya nya pada gadis yang duduk di depan kelas.

"Oh Amora, tadi gue liat dia ke taman," jawab gadis itu sambil menunjuk arah taman.

Andi mengagguk, "makasih ya," ucap nya terseyum tipis.

"Yaa..," jawab gadis itu.

Andi berlari kecil menuju taman, sampai di ujung taman dia menoleh ke kanan kiri mencari gadis-nya.

Tersenyum lebar saat melihat punggung Amora duduk di bangku taman.

Andi berlari menghampiri Amora dengan senyuman manis nya.

Tanpa aba-aba dia duduk di samping Amora lalu merebahkan kepalanya di pangkuan Amora, membuat sang empu kaget.

"Andi!" Sentak Amora kaget.

Andi tak menjawab dia hanya mengusel-usel kan kepalanya di perut rata Amora.

"Marah!" Jawab Andi dengan suara teredam.

Amora menahan senyum serta air mata nya yang ingin menetes, sebegitu sayang nya kah Andi ke diri nya sampai-sampai marah saja mencari nya.

Amora mengusap-usap rambut Andi gemas, "ngapain nyariin gue?"

Andi merengek mendengar ucapan Amora, "udah ih marah nya, jangan lama-lama."

"Marah nya lama banget," rengek nya semakin merekatkan pelukan nya.

Amora mendongakkan kepalanya menahan agar air mata nya tidak terjun bebas.

"Ra, kangen," ucap Andi lirih.

Amora menunduk kan kepala nya menatap Andi dengan mata berkaca-kaca.

"Ndi...," Panggil nya lirih.

"Apa?" Tanya Andi, tumben marah nya sebentar. Pikir Andi.

"Maafin gue ya, dengan sifat sama kelakuan gue bikin lo malu," ucap Amora dengan bibir bergetar.

Andi menjauhkan wajah nya dari perut Amora, lalu menatap gadis-nya itu.

"Kenapa hem? Kok tiba-tiba ngomong gitu?" Tanya Andi dengan senyuman lembut nya.

"Ya karna gue udah bikin lo malu, gue hiks. Amora tak bisa melanjutkan ucapan nya dia langsung terisak saat melihat senyuman lembut Andi.

Melihat Amora menangis, Andi menegakan tubuh nya menatap wajah Amora bingung.

"Hey jangan nangis, kenapa hem? Lo gak bikin malu kok, siapa sih yang malu punya bidadari cantik kayak lo?" Tanya Andi beruntun mengusap lembut air mata Amora.

Amora memeluk Andi erat lalu menangis sejadinya.

"Hiks hiks huaaaa" tangis Amora di dada bidang Andi.

Andi mengusap-usap lembut punggung Amora, membiarkan gadis nya menangis semau nya.

Lama Amora menangis di pelukan Andi dengan sesekali memukul punggung lebar laki-laki itu.

Isakan memenuhi taman sepi itu,bisa di pastikan jika jam kedua sudah di mulai dan mereka masih di taman.

Setelah tangisan Amora berhenti hanya tinggal isakan kecil, Andi berucap dengan pelan.

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang