Emak tiri lo!

1.1K 153 12
                                    

"Selamat pagi!" Sapa Alana bersemangat.

"Pagi Alana," ucap Malik dan Aisah dengan senyuman hangat nya.

"Ayok! Jadi kan?" Tanya Alana.

"Jadi dong, ini tinggal nunggu ibu sama saudari kamu," jawab Aisah lembut.

Mendengar jawaban Aisah alis Alana berkerut bingung, "hah? Ibu? Saudari?" Beo nya bingung.

"Eh," Aisah melirik suami nya bingung, dengan pelan dia menyenggol lengan Malik.

"Bi! Alana belum tahu kalau Salsa jadi ibu nya?" Tanya Aisah berbisik.

"Abi gak tau mi, tapi masa iya sih gak di kasi tahu?" Tanya balik Malik.

"Duh gimana ni?" Tanya Aisah gusar.

"Abi umi, kok malah bisik-bisik tetangga sih," ucap Alana.

"Eh, hehe.. itu, Wisnu kamu belum kasi tahu Alana?" Tanya Aisah pada Wisnu yang sedari tadi hanya diam mengamati mereka.

"Sudah," jawab Wisnu singkat.

"Lah, tapi kok dia gak tau?" Gumam Aisah bingung.

"Itu loh Alana, Salsa sama Hellena mereka belum datang," ucap Malik yang akhirnya menyebut nama dua orang itu.

"Oalah... Mereka toh kiraiin ibu siapa, padahal kan ibu nya Al udah di surga yakali balik lagi.. Ntar nangis dia kasian," crocos Alana.

"Alana!" Tegur Wisnu dengan raut wajah datar nya.

"Ck iya-iya bercanda doang," ucap Alana malas.

"Lagian istri lo lama amat sih dandan udah kayak mau kondangan aja," gumam Alana yang masih bisa didengar mereka.

Aisah dan Malik kembali saling tatap, begitu juga Alsean yang langsung menatap ibunya heran.

Beda dengan Devian yang santai-santai saja dan Ridwan yang tak peduli.

"Eh tumben- tumbenan lo pakek rok Al? Biasnya tu jogger gak pernah lepas. Cuman ganti warna aja," sindir Devian yang memecah suasana.

"Kenapa lo iri? Yaudah sana pakek rok, pakek krudung sekalian," sinis Alana.

"Gue iri sama bekicot kayak lo? Ih strawberry mangga apel sorry gak level," balas Devian tak kalah sinis.

"Bacot doang gede nyali kagak ada," sindir Alana yang langsung dapat teguran dari Malik dan Aisah

"Alana!" Tegur Malik dan Aisah serempak, bahkan Alsean langsung menatap Alana tanpa ragu.

Di tatap oleh mereka bertiga Alana hanya cengengesan tak jelas memperlihatkan dua gigi taring yang sedikit lebih panjang dari gigi lainnya.

"Gak boleh ngomong itu sama yang lebih tua dari kamu, ngerti!" Tutur Aisah.

"Iya umi kuu, maafin putri mu ini oke?" Ucap Alana dengan tampang imut nya.

Melihat ada yang ganjil dari Alana Wisnu bertanya dengan satu alis terangkat.

"Sejak kapan kamu punya taring Alana?" Tanya nya.

Alana mendatarkan ekspresi sebelum menoleh ke arah Wisnu, "sejak saya lahir, kenapa? Gak pernah liat ya jelas lah orang an-

"Settt syut syut syut!" Devian dengan tanpa akhlak nya menutup mulut Alana dengan tangan nya.

"Hmp!" Dengan mata melotot kesal Alana memukul tangan Devian.

"Nanti kalau lo terusin bisa panjang, gak kelar-kelar bego! Gue udah capek nih nungguin tu dua orang!" Bisik Devian dengan cengirannya.

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang