Pesantren

1.1K 166 4
                                    

Pesantren Daarut Tauhid Bandung
Yang jadi tempat ngayal.

Pesantren Daarut Tauhid BandungYang jadi tempat ngayal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga ustadz Malik.
- Malik Alfian
- Aisah Raida (istri)
- Kyila Ananta ( anak 1) 21 thn
- Alsean Mahardika ( anak 2) 19 thn
- Ridwan Kamil (anak 3) 18 thn

💨💨💨💨💨💨💨

"Kira-kira diajak gak ya Alana Bi?" Tanya Aisah pada suami nya.

"Abi gak tau Mi, semoga aja Alana di ajak. Abi kangen sama dia," jawab Malik.

"Ai kangen bi, sama Alana..," sungut Aisah.

"Semoga aja di ajak ya Mi," ucap Malik terseyum tipis.

"Siapa sih mi, bi. Alana? Alana siapa?" Tanya Ridwan penasaran.

Aisah menoleh kearah putra nya, "anak almarhum sahabat umi sama abi, cantik banget lo anak nya."

"Maaf mi, kok gak pernah di ajak kemari?" Tanya Alsean halus.

Alsean dan Ridwan memang bersaudara tetapi mempunyai sifat yang berbeda.

Ridwan yang memang sedikit nakal, dan Alsean yang terkenal pendiam dan sedikit dingin.

"Umi juga gak tau Al, padahal umi kangen banget sama dia. Al tau gak Alana tuh mirip banget sama almarhum, benar-benar cantik!" Ucap Aisah yang terseyum lebar.

Alsean terseyum tipis, jarang sekali ibu nya itu sangat sebahagia ini saat membicarakan orang lain.

"Abi juga pengen mereka ketemu sama Alana, hm kira-kira masih cengeng gak ya Alana," terka Malik.

"Cengeng?" Tanya Ridwan.

"Iya, Alana termasuk gadis yang mudah menangis," jawab Malik.

"Ish," desis Ridwan.

"Kenapa Ridwan?" Tanya Aisah bingung.

"Gak papa Mi. Ridwan duluan ya," ucap Ridwan yang langsung beranjak pergi.

Alsean mengehela napas pelan, menatap kepergian adiknya itu dengan tatapan mata dalam.

"Sudahlah Al, Ridwan memang seperti itu. Toh juga bukan satu dua kali," ucap Malik.

"Gak sopan abi," balas Alsean halus.

"Sudahlah, ayo kita keluar mungkin sebentar lagi mereka sampai, gak enak kalau gak di sambut," tutur Aisah.

Alsean dan Malik mengangguk, mereka bertiga segera beranjak pergi dari rumah, dan segera ke depan pesantren.

Beda dengan dalam pesantren di dalam mobil putih yang terdapat dua perempuan dan dua laki-laki itu sedang beradu argument.

"Ngapain sih Yah! Dia pakek di ajak segala! Toh dia bukan keluarga kita kan!" Ucap Hellena kesal.

"Cukup Hellena! Sudah berapa kali ayah bilang stop bilang Edgar bukan keluarga kita!" Tegas Wisnu.

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang