Pelukan Vraka

2.1K 289 2
                                    

"Alana ada om?"

Wisnu menatap laki-laki di depan nya ini datar, siapa dia berani menanyakan anak perempuan nya.

"Siapa kamu?" Tanya Wisnu menatap laki-laki itu dari atas sampai bawah.

"Saya Vraka, teman Alana," jawab laki-laki yang ternyata adalah Vraka.

"Temen dari mana lo? Perasaan gue gak pernah liat lo sama Alana?" Sahut Edgar terseyum remeh, berani dia membawa adik nya keluar rumah!

"Emang Alana harus laporan sama lo? Mau dia berteman sama siapapun itu urusan dia," balas Vraka mendengus.

"Lo!" Bentak Edgar geram.

"Kenapa kehabisan kata-kata?" Tanya Vraka, memutar bola mata malas. Jika saja dia tak meminta tolong pada Alana, malas sekali dia berdebat dengan mereka semua.

"Bukan nya lo yang bikin muka Alana lebam gitu," sindir Ethan ikut-ikutan.

Yap, Sean dkk memang sedang berada di rumah Edgar. Biasanya mereka akan menginap.

"Jadi lo yang bikin muka adek gue kayak gitu!" Ucap Devian marah, menatap tajam Vraka.

Vraka mendengus kesal, "lo gak liat, muka gue lebih parah dari Alana," Vraka menunjuk muka nya yang tertempel banyak plester luka.

Devian mengamati wajah Vraka yang lebih parah dari Alana, "tapi lo juga pukul adek gue kan!"

"Ya nama nya juga tawuran! Kalau gak pukul balik samsak nama nya!" Sentak Vraka kesal, sesekali melirik ke arah tangga.

"Adoy bidadari ku lama banget sih!" Batin nya gregetan.

"Tapi-

"Bukan ku tak punya harga diri,"

"Asek," sahut Vraka pelan.

"Tapi diri mu begitu berarti
kau lah nafas ku
engkau harga diri ku
mengerti aku."

Suara nyanyian merdu serta langkah kaki dari tangga memotong ucapan Wisnu.

Alana turun santai nya merosot di pinggiran besi tangga.

Alana menatap kehadiran Vraka yang berdiri di depan Wisnu bingung.

"Mau kemana Ka?" Tanya nya tanpa menghampiri Vraka.

Vraka membulatkan mata nya," mau keluar," jawab nya sedikit kesal.

"Keluar malem-malem mau begal lo!" Tuduh Alana kaget.

"Astaga Alana! Lo kan udah janji sama gue, mau temenin gue cari kado!" Ucap Vraka mengusap wajah nya kasar.

Alana mengingat-ingat kapan Vraka mengajak nya keluar, "oh iya lupa," ucap nya tersenyum malu.

Alana berjalan mendekat ke arah Vraka tanpa menghiraukan keluarga nya.

Vraka memperhatikan wajah Alana seksama, kenapa plester di wajah Alana lebih banyak dari nya? Seharusnya pukulan nya tak sebanyak itu!

"Muka lo kenapa? Jelek amat," ejek nya tapi mata laki-laki itu memancarkan kekhawatiran.

Alana menyentuh wajah nya," abis perang," ucap nya santai.

Sean memperhatikan interaksi mereka berdua dengan mengepalkan tangan nya erat, dia tak suka pemandangan itu! Apa lagi melihat keakraban Alana dan Vraka semakin membuat nya memancarkan aura suram.

"Mau kemana kalian?" Tanya Wisnu, kehadiran nya benar-benar tak di anggap oleh dua insan itu.

"Yok cepetan, males gue di rumah," ajak Alana berjalan mendahului Vraka, tanpa menjawab pertanyaan Wisnu.

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang