Saat Alana berjalan keluar kantin sambil membalas teriakan teman nya dia berpapasan dengan kakak dan teman-teman.
Edgar tersenyum pada Alana namun di acuh kan oleh sang empu, memilih berjalan lebih cepat meninggalkan kantin.
"Kemana kita kawan," ucap nya sambil menoleh kanan-kiri mencari sesuatu yang menarik.
Saat melewati koridor kelas IPS dia di buat penasaran dengan gerombolan laki-laki yang berjalan menuju belakang sekolah diam-diam.
"Oy!" Teriak Alana melambaikan tangan nya, membuat mereka kaget.
"Apa!" Jawab salah satu nya.
"Mau kemana?!" Teriak Alana.
"Tawuran!" Jawab mereka serempak.
Alana terseyum lebar, hehehe
"Ikut!" Teriak nya lagi berlari menghampiri mereka.
Dengan senyuman lebar dia mendekat ke gerombolan laki-laki itu.
"Kita mau tawuran bukan shopping!" Ucap laki-laki dengan dasi di ikat di kepala.
"Iya tau, makanya ikut," jawab Alana masih dengan senyuman.
Mereka saling pandang satu sama lain, lalu mengagguk.
"Ya udahlah terserah, ada penonton juga gak papa," ucap cowok yang memakai bandana merah di lengan nya.
"Nama lo siapa? Anak mana?" Tanya samping nya.
"Gue Alana anak IPA," jawab Alana, mengulurkan tangan nya yang terbalut sarung tangan.
"Gue kapten kali ini, panggil Damar," ucap laki-laki yang mengikat bandana di lengan nya, menjabat tangan Alana.
"Gue Danu," ucap laki-laki yang kepala nya di ikat dasi, memperkenalkan diri menjabat bergantian tangan Alana.
"Andreas yang paling ganteng," ucap laki-laki yang tadi menyahuti Alana.
"Yang lainya gak usah! Kelamaan," ucap Damar.
"Kuy kebelakang sekolah kita keluar lewat sana," ajak Danu.
"Oke ayok!" Seru Alana mengikuti mereka ke belakang sekolah.
Berjalan mengendap-endap menuju belakang sekolah, dengan sesekali berpencar agar tak di curigai.
"Cepetan buka!" Suruh Damar pada Danu yang membuka pintu belakang sekolah.
"Iya sabar anjir!" Jawab Danu sambil mengotak-atik pintu itu.
Alana celingak-celinguk memastikan jika tak ada yang mengetahui mereka.
"Udah udah, ayo keluar!" Ajak Danu setelah berhasil membuka pintu.
Mereka keluar satu persatu secara cepat, menghembuskan nafas lega saat sudah berada di luar area sekolah.
"Kita tawuran dimana? Lawan siapa?" Tanya Alana ketika mereka berjalan ke arah barat menjauhi sekolah.
"Deket kok, perbatasan depan doang sama anak sekolah Garuda," jawab Damar.
"Buset Pancasila sama Garuda lagi gak akur ya," ucap Alana di jawab kekehan mereka.
"Biasah lah Al," jawab Danu enteng.
Mereka menoleh kanan-kiri saat perbatasan sekolah itu sepi, tak ada satu pun siswa Garuda.
"Mana sepi gini," ucap Alana
"Entar lagi juga dateng, tungguin sebentar lagi. Otw katanya," jawab Damar yang baru saja mendapat chat dari anak Garuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vraka Atmaja
Teen FictionGara-gara beda agama, mereka berdua sama-sama kehilangan cinta pertamanya. Start : 19 Agustus 2021