"Hm.. pulang juga akhirnya si biang masalah."
Baru saja melepas helm,hujatan manis sudah keluar dari mulut Hellena.
"Gak usah sok-sokan kabur dari rumah deh! Toh akhirnya lo juga kesini lagi, gak ada tempat tujuan kan? Jelaslah," sinis Hellena.
"Hellena cukup! Edgar itu kakak kamu, bisa bicara lebih sopan?" Tanya Wisnu.
Hellena berdecak malas, bersendekap dada angkuh menatap Edgar yang masih terdiam dengan menundukkan kepalanya.
"Edgar.. tadi malam kamu tidur dimana?" Tanya Wisnu lembut.
"Tidur sama siapa, ngapain aja," sahut Alana bernada.
"Hus! Alana diem dulu kek, nyaut aja lo!" Bisik Devian yang kebetulan di samping Alana.
"Jiwa penyanyi gue meronta-ronta," balas Alana.
"Penyanyi gadungan?" Tanya Devian.
"Sialan lo! Blagu banget lo!" Sinis Alana.
"Alana, Devian udah cukup! Edgar kamu cepat ganti baju. Kita semua sudah siap!" Titah Abraham tegas.
Edgar segera turun dari motor nya, berjalan dengan menundukkan kepalanya saat melewati Alana.
"Kek! Ngapain sih dia di ajak juga! Katanya orang asing!" Ucap Hellena kesal.
"Udah deh! Anak pungut sama anak haram gak usah berantem, toh juga biasanya kalian akur. Lo juga gak usah sok deh, eneg gua liat nya!" Ucap Alana pedas.
"Siapa yang lo maksud anak haram hah!" Bentak Hellena.
"Ya lo lah! Yakali gua hello! Lo gak liat seberapa mirip nya gue sama mendiang ibu gue?" Balas Alana dengan raut muka yang sangat mengejek.
"Lo tu anak diluar nikah! Yakali gue yang cantik kayak gini anak haram! Big no!" Balas Hellena sinis.
"Eh! Lo kalau punya otak itu di pakek! Bukan jadi pajangan, kalau gue anak di luar nikah terus Devian apa? Anak di luar penjara gitu?" Ucap Alana.
"Kenapa jadi gue yang dibawa-bawa?!" Ucap Devian.
"Bacot lo! Lo juga, ngapain malah ngejogrok di situ? Ayan? Cepetan bego! Panas nih, masih untung lo di tungguin tau gitu mending berangkat duluan setan!" Cerca Alana, yang melihat Edgar malah menonton mereka.
Edgar tersentak, cowok itu mengagguk cepat dan segera masuk kedalam rumah.
"Heh! Gerah body gue jadi nya!" Dengus Alana.
Setelah bertahun-tahun enggak canda setelah beberapa menit. Edgar turun dengan rapi dan juga tas punggung nya.
"Lama amat lo kayak mau kondangan tau gak!" Sinis Alana.
Edgar hanya menghela nafas, padahal dia sudah secepat mungkin untuk selesai. Masih juga kena semprot.
"Kan emang mau kondangan Al, lo gimana sih? Emang kita ke sana liburan?" Tanya Devian lugu.
Alana mendelik tajam, "bodo amat!"
Dari pada meladeni mereka yang lama-lama bikin gedek, gadis itu memakai helm dan segera menaiki motor nya."Alana kamu gak semobil sama kita?" Tanya Wisnu.
"Alana naik mobil sama kakek! Jangan naik motor!" Seru Abraham.
"Gak! Al naik motor aja!" Bantah Alana.
"Gak usah sok deh! Nyasar nanti lo!" Sinis Hellena.
"Dari sini ke Bandung nyasar? Hellow! GPS ada sayang! Gue gak bego kaya lo!" Sinis Alana.
"Yaudah terserah kamu, yang penting jangan sampai nyasar oke!" Ucap Abraham.
"Oke, oke," ucap Alana.
"Devian, Kamu satu mobil sama kakek," titah Abraham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vraka Atmaja
Teen FictionGara-gara beda agama, mereka berdua sama-sama kehilangan cinta pertamanya. Start : 19 Agustus 2021