Pagi harinya Pondok pesantren di gempar kan oleh pernikahan Hellena dan Ridwan yang mendadak. Padahal berita tentang pertunangan Alana dan Ridwan sudah menyebar luas.
"Oh jadi yang kemarin malem mereka berdua di bawa pak ustad itu ini toh?" Ucap santri 1
"Gilak gak nyangka banget ya," santri 2
"Malu-maluin pesantren deh," santri 3
"Tuh-tuh mereka keluar," ucap santri 4 yang melihat mereka semua sudah keluar dari masjid.
Sorakan langsung keluar menyerbu Hellena dan Ridwan, bukan sorakan bahagia namun sorakan menghina.
Pukul enam pagi tadi, suara ucapan ijab qobul yang di ucapkan Ridwan membuat mereka kaget.
Apalagi pengantin wanita nya bukan lah Alana melainkan Hellena.
"Gak pantes di panggil ustadz!"
"Hu!!"
"Malu-maluin!"
"Dasar gak tau diri!"
"Sana cepet keluar dari pondok!"
"Dasar tukang tikung saudara sendiri!"
"Hu!!"
"Keluar!" "Keluar!" Keluar!
Mereka semua serempak melempari dua pengantin baru itu dengan batu kerikil di tambah lagi ucapan yang menyuruh mereka keluar dari pondok.
"Mas aku malu," ucap Hellena pelan.
Ridwan hanya menunduk terdiam sebisa mungkin menyembunyikan tubuh Hellena agar tidak terkena batu.
Malik dan Aisah hanya biasa melihat mereka tanpa menolong, sadar dengan jelas apa yang telah mereka lakukan.
"Mereka pantas mendapatkan itu mi," ucap Malik sendu.
"Umi ngerasa gagal ngedidik mereka bi," ucap Aisah.
"Umi sama abi udah berusaha sekeras mungkin, sisanya memang tergantung pada mereka," ucap Alsean lembut.
Mereka hanya bisa menatap Hellena dan Ridwan dari kejauhan, bahkan tanpa mengantar mereka yang akan keluar Pondok.
"Alana sekali lagi maafin Ridwan ya," ucap Aisah.
Jujur mereka benar-benar malu dengan perbuatan Ridwan, sebenarnya bukan disisi keluarga malik juga yang malu. Tapi Wisnu juga merasa sangat malu.
"Ini bukan sepenuhnya salah Ridwan," ucap Wisnu tiba-tiba.
Mereka menatap Wisnu dengan bingung," Hellena juga salah dalam hal ini."
"Mas! Apa-apaan sih kamu!" Ucap Salsa kaget.
"Itu memang benar apa adanya! Sekarang semuanya sudah selesai!" Tegas Wisnu lalu pergi di ikuti Salsa di belakang nya.
"Abi, umi, bang al, bang dev. Alana kekamar duluan ya mau istirahat," ucap Alana.
"Ayok gue anter," ucap Devian datar.
"Gausah, gue mau sendiri," tolak Alana.
"Gak-
Alsean menepuk pundak Devian lalu menggeleng pelan membuat laki-laki itu berhenti berbicara.
"Oke hati-hati terus lo istirahat paham!" Tegas Devian yang di angguki lesu oleh Alana.
"Umi juga sebaiknya istirahat aja," tutur Alsean.
Aisah menghela nafas pelan, mengagguk samar pada Alsean.
"Iya kepala umi juga pusing banget," ucap Aisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vraka Atmaja
Teen FictionGara-gara beda agama, mereka berdua sama-sama kehilangan cinta pertamanya. Start : 19 Agustus 2021