178 panggilan tak terjawab dari Jeonghan diabaikan Mingyu. Kedua matanya fokus pada jalanan, kakinya menginjak gas tanpa takut menabrak mobil lain. 3 menit kemudian ia sampai, nampak para mafia berdiri di depan pintu.
"dimana Soobin?" tanya Mingyu.
"justru kita yang nanya begitu sama lo, Gyu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kenapa Soobin pergi dari sini?" tanya Jeonghan, wajahnya menahan kesal.
Kini, Mingyu tersuduti. Kepergian Soobin ternyata cukup penting bagi para mafia. Selama ini perempuan itu sudah mengganti posisi Hannah. Wajar saja jika ia dikhawatirkan oleh yang lain.
Merasa bersalah karna telah berteriak pada Soobin, Mingyu mengeluarkan ponsel dari saku. Berulang kali ia mencoba menghubungi Soobin, namun hasilnya 0.
"Chaeyeon udah jadi pilihan lo" Jun membalikan badan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia melangkah masuk ke dalam, meninggalkan Mingyu dengan sikap egoisnya, "jangan cari keberadaan Soobin kalau masih menyakiti perasaannya"
Ucapan Jun menampar keras Mingyu. Ia mengubah panggilannya ke panggilan lain. Setelah diangkat oleh si penerima, Mingyu langsung berteriak.
"lacak keberadaan Soobin, SEKARANG!"
Seharusnya Mingyu tahu kalau sikapnya menyakiti perasaan Soobin. Perempuan itu bukan seorang anak kecil. Perintah Mingyu pada anak buahnya untuk melacak keberadaan Soobin lewat ponsel akan sia sia.