The 8 berdiri. Keringatnya membasahi seluruh tubuh hingga lantai. Berkali kali ia melakukan push up, berkali kali pula ia berteriak kesakitan. Ruang bawah tanah jarang dihampiri oleh mafia, jadi tidak ada yang tahu The 8 tengah menghukum diri sendiri di sana.
Suara seseorang perlahan terdengar. The 8 menoleh ke arah pintu dengan napas yang terengah engah. Dalam hitungan detik pintunya terbuka, nampak Jun di sana.
"Hao? Lo lagi ngapa . . ." Jun berhenti. Ia melihat keadaan The 8 dari ujung kepala sampai kaki.
Saat sedang melihat The 8 penuh keringat tanpa alasan yang jelas, tiba tiba ponsel Jun berbunyi. Ia hanya membaca pesan masuk lewat lockscreen. Setelah mengetahui bahwa Jeonghan mencari keberadaan The 8 lewat grup chat, ia langsung membalas.
Namun, begitu ingin menekan tombol send, ponselnya ditarik oleh The 8 secara mendadak. Sontak Jun menatap lawan bicaranya. Bahkan sampai berusaha menarik kembali ponselnya.
Mau bagaimanapun The 8 tetap pada pendirian. Ia tidak mau mengembalikan ponsel Jun agar mafia itu tidak memberitahu keberadaannya sekarang.
"balikin handphone gue" ujar Jun dengan nada pelan.
The 8 menggelengkan kepala, "gue kasih asal jangan jawab pertanyaan Jeonghan"
Jun menaikan kedua alis. Ia mengubah posisi kedua tangannya menjadi masuk ke saku celana. Mafia itu meminta penjelasan atas sikapnya yang aneh begini.
Karna keduanya dekat, tanpa ragu The 8 menceritakan semuanya pada Jun. Hukuman yang dilaksanakan karna keinginan diri sendiri langsung dihalang olehnya.
"gak usah hukum diri sendiri kayak begini"
"semuanya makin berantakan karna gue, Jun!" gertak The 8.
Jun melangkah mendekati The 8, "yaa lo beresinnya dengan cara bertindak! Bukannya ngurung diri di sini sendirian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗺𝗮𝗳𝗶𝗮 - 𝗺𝗶𝗻𝗴𝘆𝘂 [𝗘𝗡𝗗]
Romancesequel Mafia - Wonwoo #6 - #svt #1 - #wonwoo #1 - #carat #1 - #vernon #1 - #joshua