Mingyu melangkah mendekat. Perlahan nampak senyumnya walau tipis. Sedangkan gue membeku di tempat dengan rasa takut yang membuat detak jauh mencepat.
Pada akhirnya ia membungkuk sedikit, mengklik satu per satu 5 foto yang sedari awal sudah gue buka, namun tidak mengerti maksudnya.
"kelihatan normal, kan? padahal enggak"
"tiap latar yang jadi spot foto aku sebenarnya tempat dimana mayat mayat itu dibuang"
Seperti tidak memiliki beban, Mingyu terus terang soal keberadaan mayat mayat yang ia bunuh. Bahkan suaranya tidak berubah, sama seperti biasa.
Seketika suasana menjadi sunyi. Yang terdengar hanya bunyi detak jantung gue dan hembusan napas kami berdua.
"jadi, lo masih suka sama gue?"
Sontak gue menoleh, mengangguk mantap walau takut menyelimuti seluruh tubuh.
"not afraid, huh?" tanya Mingyu lagi.
"lo gak akan melukai gue"
Tiba tiba senyum Mingyu hilang. Tubuhnya yang membungkuk langsung kembali berdiri seperti semula. Satu tangan mengambil sesuatu dari belakang.
Kedua mata melebar begitu melihat sebuah pistol dikeluarkan. Dengan cepat, mafia itu mengarahkannya ke kepala gue.
"siapa bilang gue gak akan melukai lo?"
Dor!
Penglihatan menjadi buram begitu membuka mata. Suara dengungan terdengar, gue melihat Mingyu berdiri tanpa ekspresi.
Ia menembak ke arah lemari.
"selamat, Soobin" ucap Mingyu tiba tiba, senyumnya kembali nampak.
"s–selamat buat apaan?" tanya gue terbata bata akibat mendengar suara tembakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗺𝗮𝗳𝗶𝗮 - 𝗺𝗶𝗻𝗴𝘆𝘂 [𝗘𝗡𝗗]
Romancesequel Mafia - Wonwoo #6 - #svt #1 - #wonwoo #1 - #carat #1 - #vernon #1 - #joshua