62

1K 129 122
                                    

Seluruh mafia berdiri tegap, melingkari The 8 yang kini tak sadarkan diri setelah operasi. Sesekali Jun menyeka air matanya. Ia sekhawatir itu pada temannya. Begitu pula yang lain walau tidak ikut menangis.




Beberapa dari mereka memutuskan untuk menetap. Karna tidak ada yang menjaga rumah, jadi dibagi menjadi 2. Awalnya Mingyu memilih untuk menemani The 8 di rumah sakit, hanya saja Jeonghan mengingatkan.

 Awalnya Mingyu memilih untuk menemani The 8 di rumah sakit, hanya saja Jeonghan mengingatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"temui Soobin dulu. Ia pasti khawatir"




Ucapan Jeonghan benar. Tanpa berlama lama, Mingyu pamit. Langkahnya mencepat begitu sampai di basement. Bahkan menginjak gas begitu keluar dari kawasan rumah sakit.




Selagi menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, sesuatu terlintas di kepala Mingyu.




Di rumah, Soobin tidak pindah dari posisi duduknya sedari awal. Perempuan itu terus berada di atas sofa sembari menatap pintu dan jendela. Karina tidak bisa berbuat apa apa selain mengajaknya bicara agar jauh lebih tenang.




"Soobin" panggilnya.

"tenang saja, Mingyu pasti baik baik saja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"tenang saja, Mingyu pasti baik baik saja"




Soobin mengerti maksud dari ucapan Karina. Ia mencoba membuatnya tenang. Namun, percuma. Soobin tidak bisa tenang kalau Mingyu belum muncul di hadapannya.




"gue selalu percaya Mingyu akan baik baik saja, Karina"




Soobin menghela napas, "bagaimana jika hari sialnya datang hari ini?"




Karina membeku di tempat. Ia diskakmat oleh Soobin dengan ketakutannya. Tidak lama kemudian suara mobil terdengar. Sontak Karina berdiri, begitu pula Soobin yang akhirnya turun dari sofa.




Belum memastikan siapa yang datang, Soobin sudah lebih dahulu berlari keluar. Bahkan Karina sampai harus mengejar dari belakang.




"Mingyu . . . Mingyu . . ." lirih Soobin, ia menahan tangisan.




Gelapnya keadaan sekitar membuat wajah orang itu buram. Soobin harus berhenti dahulu untuk melihat dengan jelas. Saat jaraknya tersisa beberapa meter, ia baru sadar kalau dirinya ditargetkan oleh Wendy.




𝗺𝗮𝗳𝗶𝗮 - 𝗺𝗶𝗻𝗴𝘆𝘂 [𝗘𝗡𝗗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang