𝗺𝗮𝗳𝗶𝗮 - 𝗺𝗶𝗻𝗴𝘆𝘂 [𝗘𝗡𝗗]

8

Terkejut. Terkejut banget mendengar tawaran Mingyu barusan. Tapi di satu sisi, gue senang bukan main. Ternyata ia juga suka sama . . .

"lo pikir gue bakalan ngomong gitu?" potong Mingyu.

Senyum mafia jangkung yang baru saja muncul tiba tiba berubah drastis. Ia menatap sinis tanpa ada unsur kasihan sedikit pun.

"kita hanya sebatas rekan bisnis. Lo pinjam duit sama gue dan gue meminjamkan duitnya untuk lo"

"semua yang terjadi, seperti kita serumah atau tidur bareng gue itu bukan karna gue suka sama lo, Bin"

Mingyu membenarkan jasnya.

"gue cuma kasihan sama lo"

Demi tuhan, seluruh ucapan Mingyu yang baru saja diucap benar benar menusuk hati. Perasaan gue terhadapnya diinjak injak tanpa ragu. Sial.

Seperti dibentur oleh batu besar, gue menunduk sambil menahan tangisan. Sedangkan Mingyu masih berdiri di depan. Sepatunya masih nampak.

"sudahlah, Gyu. Pulanglah" ucap gue sesegukan.

Walau menyakitkan, gue memberanikan diri untuk menatap kedua matanya. Ia terkejut melihat air mata sudah turun di wajah gue.

"maaf karna udah berekspektasi lebih. Besok jangan datang untuk menjemput gue kembali, oke?"

Tepat setelah meminta maaf, gue pergi masuk ke dalam. Sedari tadi Irene berdiri di dekat tangga, melihat pertikaian kecil kami berdua.

Ia langsung membawa gue menaiki tangga begitu hampir berada di dekatnya. Tanpa peduli Mingyu sudah pergi atau belum, gue hanya fokus pada anak tangga.

Saat Irene tengah membuka pintu yang akan menjadi kamar gue untuk sementara, tiba tiba suara langkah seseorang terdengar.

Dari arah depan seorang perempuan datang. Wajahnya kesal sambil menatap gue. Seketika Irene maju selangkah, ia berusaha menangkan perempuan itu.

Tapi, justru satu tamparan berhasil menampar pipi kiri gue dengan amat keras.

"beraninya membunuh Jaehyun!"

Gue tersungkur di lantai. Tamparannya meninggalkan rasa sakit hingga memerah.

"Giselle! Giselle tenang, sayang" ucap Irene berusaha menahannya.

Namanya Giselle. Perempuan jangkung yang kini suasana hatinya campur aduk.

"kita harus membunuh cewe berengsek ini seperti yang ia lakukan pada pacar aku, kak!"