Double up (2/2)
Selama 1 bulan lebih meninggalkan rumah, gue gak pernah menduga akan bertemu dengan Mingyu lagi. Mungkin 5 bulan ke depan atau bahkan sampai setahun. Nyatanya di hari pertama sekolah gue harus bertemu dengannya.
Sebelum Mingyu sampai di meja yang menjadi tempat singgah bersama Eunwoo, gue berdiri dan pamit. Tentu, guru bahasa inggris itu terkejut. Ia berusaha menghentikan, namun gue mengelak.
Kami sama sama melangkah seperti menghampiri satu sama lain. Hanya saja gue menatap bawah, menatap lantai putih yang memantulkan bayangan.
Jarak kami makin dekat. Cukup dekat hingga gue merasa kehadiran Mingyu hanyalah sebuah angin lewat. Saat kami berpapasan, ia tidak menyapa sama sekali.
Sakit.
Tapi, tiba-tiba satu tarikan menarik ke belakang. Sontak tubuh gue kembali menghadap ke arah berlawanan. Kedua mata gue melebar begitu sadar bahwa Mingyu menarik gue ke dalam pelukannya.
Terkejut bukan main.
"Soobin-a . . ." lirihnya, suara Mingyu melembut.
Not gonna lie, dipeluk Mingyu merupakan satu hal yang paling gue rindukan selama ini. Walau rasa sakitnya gak sebanding.
Sontak pelukannya itu gue lepas secara kasar. Perlahan nampak wajah lesu Mingyu. Ia terus menatap gue tanpa henti.
"maaf, salah orang ya?"
Gue berusaha bersikap normal.
"gue bukan Jung Chaeyeon, jadi jangan peluk sembarangan ya"
Dengan raut wajah yang datar, gue kembali membalikan badan. Meninggalkan Mingyu ialah satu satunya jalan. Ini gawat, ia sudah mengetahui keberadaan gue.
Di sepanjang jalan pulang, gue merasa risih tanpa sebab. Terus menghadap ke belakang, memastikan apakah Mingyu mengikuti atau tidak.
"Dongpyo! gue hari ini yang jaga supermarket ya"
Dongpyo tersedak. Ia terkejut dengan kehadiran gue yang langsung mendorong pintu. Jam waktu kerja memang sudah selesai, tapi lebih baik di sini daripada Mingyu tahu rumah gue.
Setelah Dongpyo mengganti pakaiannya, ia pulang. Dengan napas terengah-engah, gue menjatuhkan diri ke lantai. Rasanya seperti dikejar anjing.
Kring!
"Soobin" panggil Dongpyo, ia masuk lagi.
Gue menjawab tanpa berdiri. Sangat letih sampai semalas itu untuk melihat wajahnya.
"ada yang nyariin"
Seketika bulu kuduk gue naik. Jangan bilang kalau Mingyu yang datang. Entahlah rasanya campur aduk. Gue benci kalau harus melihatnya lagi.
Terpaksa gue berdiri. Perlahan tubuh seseorang nampak. Hingga akhirnya jantung gue kembali berdetak normal setelah melihat kehadiran Eunwoo di sana.
"pak Eunwoo?"
"ternyata kamu yang dicari oleh Mingyu ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗺𝗮𝗳𝗶𝗮 - 𝗺𝗶𝗻𝗴𝘆𝘂 [𝗘𝗡𝗗]
Romancesequel Mafia - Wonwoo #6 - #svt #1 - #wonwoo #1 - #carat #1 - #vernon #1 - #joshua