Situasi kelas yang sunyi tiba tiba mendukung kemesteriusan helai rambut pirang itu. Untungnya guru biologi masuk dan pembelajaran dimulai. Semua permasalahan soal siapa pemilik dari rambut tersebut hilang seketika.
Pelajaran terakhir, yakni kesenian, kelas Soobin diperintah untuk mencari bahan materi di perpustakaan. Mengingat soal perpustakaan yang identik dengan buku buku, Soobin jadi teringat dengan kejadian meledaknya toko buku saat ia menjadi seorang part timer.
Ia jadi menyugesti bahwa diantara ratusan buku yang ada di perpustakaan sekolah, pasti terdapat sebuah bom. Jadi, sebelum masuk Soobin sempat diam beberapa detik.
Bruk!
Baru saja melangkah masuk, tiba tiba seseorang menabraknya. Sontak Soobin jatuh ke lantai, ia pikir sebuah bom meledak.
Hampir seluruh isi perpustakaan menatap keduanya. Bahkan Somi langsung kembali menghampiri Soobin setelah mendapat kursi kosong.
"ah, maaf! Lo baik baik aja kan?"
Orang tersebut menjulurkan tangannya dengan maksud ingin membantu Soobin berdiri. Namun, ia menepisnya tanpa menjawab sepatah kata.
Bukan karna sombong atau angkuh, hanya saja Soobin sedikit terkejut. Ia kan pernah mengalami ledakan bom di toko buku dan ditabrak oleh seseorang seperti itu akan menambah rasa takutnya.
Lebih tepatnya trauma.
"Soobin! Soobin!" panggil Somi begitu melihat Soobin keluar dari perpustakaan.
Napas Soobin mencepat bersamaan dengan langkah kakinya. Ia berjalan tanpa arah. Intinya menjauh dari ruangan penuh buku tersebut.
Tiba tiba seseorang menarik tangannya dari belakang. Lagi lagi Soobin menepis sambil berteriak. Untungnya tangga kini sepi. Tidak ada orang.
"lepas! Mau apa lagi sih?!"
"gue cuma mau mastiin lo gak luka luka, Bin" orang itu lagi.
Soobin mendecak. Ia menatap laki laki yang menabraknya sambil mengatur napas.
"tahu nama gue darimana?"
"gue wakil ketua osis"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cho Seungyeon"
Semenjak Soobin pindah, anggota inti osis ditugaskan untuk membantu masa pengenalannya. Sayangnya, pada hari pertama, Seungyeon tidak hadir karna mengikuti acara seminar sekolah. Jadi, ia tidak bertemu.
Permintaan maaf wakil ketua osis itu diterima. Soobin langsung pergi meninggalkannya lagi.
Bel pulang sekolah berbunyi, kini seluruh siswa mulai gaduh dan pulang. Tidak pada Soobin yang harus mencatat materi milik Somi karna kabur dari perpustakaan.