Detak jantung Mingyu kini lebih cepat. Suara klakson yang bermunculan dari berbagai arah tidak mengurangi rasa cemasnya pada Soobin. Mau bagaimana pun ia harus sampai sebelum sesuatu terjadi, pikirnya.
Bruk!
Saking khawatirnya, ia sampai menabrak mobil yang terparkir di sebelah rumah Soobin. Bagian belakangnya hancur, namun tidak ada tanda tanda si pemilik keluar dari rumah.
Dengan cepat Mingyu melepas sabuk pengaman, tidak lupa juga mengisi penuh pistol dan menyembunyikannya di saku celana.
Baru saja menginjakan kaki di depan gerbang yang tidak terkunci, mafia jangkung itu sudah merasa janggal. Sunyi. Gelap. Seketika suasananya berubah menjadi seram.
Tidak seperti Soobin yang masuk sambil membawa payung, dengan tangan kosong Mingyu melangkah ke dalam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baginya tidak ada yang perlu ditakuti, kecuali Scoups dan Jaehyun. Kan, gak lucu kalau Jaehyun bangkit dari kubur begini.
Saat tengah berjalan kesana kemari, memasuki tiap ruangan untuk mencari keberadaan Soobin, tiba tiba suara alunan musik terdengar.
Percampuran antara piano dan biola membuat Mingyu mengubah arah pandangannya menjadi ke arah kamar. Lorong yang cukup panjang seketika nampak seram.
Tangan kiri Mingyu bergerak ke arah belakang. Ia mengeluarkan pistol pertama seraya melangkah.
Setelah berdiri tepat di depan pintu kamar, Mingyu mendorongnya dengan cepat, lalu menodongkan pistol.
Kosong.
"Mingyu?"
Panggilan seseorang dari belakang mengejutkan Mingyu. Sontak ia berbalik, melihat siapa yang baru saja memanggil namanya.
"Eunwoo . . ."
Kehadiran Eunwoo di rumah Soobin benar benar tidak masuk akal. Karna berpikir bahwa Eunwoo-lah yang masuk ke rumah Soobin, Mingyu langsung meninju pipi kirinya.