🎶Here's Your Perfect🎶

4.6K 1.4K 2.2K
                                    


SELAMAT HARI KAMIS, MALAM JUMAT, TERUNTUK PARIPALA YANG MANIS 💚❤️


Gimana, setelah 2rebu komentar. Part ini akhirnya bisa kalian baca. Ayok, gas, sedasyat apalagi jempol kalian biar bisa menggerakan pangkreas gw biar mau update lagi 🤣


Maaf ya part ini agak panjang, sampai 2k kata 🙏🏻 gapapa ya agak panjangan juga 🙏🏻


Siapkan mental 😘


JANGAN LUPA ABSENSINYA BUNDA. Coba meninggalkan jejak dulu ini wahai para calon istrinya bapak Xiaojun. Terima kasih.

🔞🔞🔞

HAPPY READING ❤️💚















































🎶🎶🎶






Bagi Xiaojun untuk meyakinkan kakaknya, Taeyong, bukan hal yang sulit. Pun, membuat Mark setuju, bukan hal sungakar.


Alasanya sederhana, kalau Taeyong itu agar enggak melulu galau terus mikirin ceweknya. Biasa, tipe manusia ketika udah mendapatkan karmanya baru menyesal. Giliran tadi aja disia-siakan, pas udah hilang dicarinya sampai kelimpungan.


Kalau Mark? Lebih sederhana lagi, soalnya Mark yang lagi ada masalah juga sama ceweknya itu mengadu pada Xiaojun. Tinggal diancam setuju atau enggak, kalau tetep enggak setuju, ada tuh kebun semangka yang sebagai taruhanya.


Entah mengapa, bagi Xiaojun konser ini tuh rasanya sangat spesial. Bener-bener terasa ada hal yang berbeda. Membuat senyuman pada wajah tegasnya itu enggak luntur sedikitpun.


“Kok kamar hotel kamu ada di ujung sih? Kenapa enggak di depan aja?” seru Xiaojun ketika akhirnya bertemu dengan dirimu di lokasi konser.


“Gapapa lah, lagian aku bukan anak staff EO Laskar lagi. Biarin aja kamar hotel aku ada dibagian mana juga, enggak usah protes.”


“Tapi kamu calon istri aku, harusnya mereka tau itu.”


Iya, Jun, iya. Mereka tau kok, hanya aja itu atas permintaan kamu agar memiliki kamar yang berada dipaling ujung.


Ternyata susah ya, ketika hendak melakukan perpisahan.


Kamu melakukan penerbangan jauh lebih dulu dari para anak-anak staff bahkan artisnya sendiri. Memilih kamar paling ujung. Hanya karena kamu ingin menutupi seberapa besar koper yang kamu bawa.


Menanggapi omongan Xiaojun kamu hanya tersenyum sambil mengelus lengan lelaki itu dengan lembut. Saat hendak mengambil botol minuman, dengan sigap Xiaojun lebih dulu mengambilnya, bahkan membuka kan tutupnya agar kamu dapat meminum secara langsung.


“Bawa topi enggak, Yang?” tanya Xiaojun.


Kamu menggeleng, sambil menutup botol. Xiaojun langsung mengambil botol tersebut dan meminum sisa airnya hingga habis.


Satu hal yang entah mengapa selama ini kamu berpacaran dengan Xiaojun. Pacarmu itu senang sekali meminum dibagian bekas kamu minum.


Xiaojun enggak merasa jijik atau apapun itu. Malah katanya, ‘Biar ngerasain bibir kamu walaupun enggak secara langsung.’


NCT Husband Series 💚 Xiaojun 💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang