Gimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Xiaojun? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti.
Ini cerita tentang kamu dan suamimu Xiaojun. Cerita dari awal bagaimana kalian bertemu dan akhirnya saling jatu...
"Aku nanti pas resepsi pakai gaunnya enggak mau yang mewah-mewah ya. Aku maunya yang ala India gitu. Sederhana terus karena posisinya kita bikin acara di luar ruangan. Jadi menurut aku itu bakalan lebih cocok ketimbang gaun mewah."
"Sesuai perintah, yang mulia ratu."
Apapun yang kamu inginkan, yang kamu mau, Xiaojun kabulkan itu semua untuk pernikahan impian kalian.
Xiaojun benar-benar memperlakukan kamu selayaknya seorang ratu untuk hari bahagia itu.
Kamu bersyukur, Xiaojun terbuka lebar dengan semua ide dan keinginan yang kamu inginkan. Tampa harus ada percekcokan atau parahnya saling beradu urat satu sama lain.
Xiaojun terima, jika itu tentang pernikahan kalian.
Sebelum dipingit, dan pada akhirnya kamu akan bertemu dengan Xiaojun nanti ketika di Bali pas di hari akad. Hotel untuk kamu menginap memang sama. Namun, berbeda kamar dan posisinya bakalan banyak orang yang menghalangi Xiaojun untuk bertemu dengan dirimu.
Selama satu minggu itu, kalian memang bisa bertukar kabar, atau melakukan telefon. Tapi enggak dengan memberikan foto atau video call. Katanya, biar bikin Xiaojun pangling ketika hari pernikahan kalian.
Untuk itu, sebelum hari awal di mana pingitan dimulai. Xiaojun meminta ijin pada kedua orangtuamu untuk membawa dirimu ke rumah kalian. Di sana akan ada acara syukuran ala anak Kumpala serta istri dan pasangan masing-masing.
Iya, enggak tahu nikahnya kapan yang penting ada pasangan, prinsip Lucas begitu.
"Jadi, di mana letak 'sederhananya' bapak Xiaojun Lee?" ejek Doyoung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
