Xiaojun tengah memainkan gitarnya tak semangat, di mana posisinya sekarang tengah berada di studio milik abangnya, Taeyong. Sebenarnya bukan benar – benar milik Taeyong, karena sejujurnya studio ini milik orang lain yang berbaik hati pada pasangan kakak beradik itu untuk membuat lagu atau bekerja disana, sebelum mempunyai studio sendiri.
Berbeda dengan Xiaonjun, Taeyong sedang fokus dengan tugas dari kampusnya. Berulang kali menyesuaikan nada agar sama seperti yang dia mau. Sampai suara ketukan pintu terdengar, dan masuklah salah satu yang teman, bisa dibilang teman satu bidangnya dalam dunia permusikan.
" Dih tumbenan sepi ini studio, biasanya rame. " ujar Ceye sambil meletakan beberapa makanan ringan di atas meja.
" Tumebenan juga lo ke sini bang, ada apa gerangan ? " tanya Xiaojun.
" Gue janjian sama anak – anak Enam Hari disini, emang Taeyong engga bilang ? "
Xiaojun menggeleng, " Dari tadi sibuk ngerjain tugas melulu. "
Ceye merebahkan dirinya di sofa yang panjang, " Btw, itu cewek yang di follow sama lo, boleh juga. "
" Jangan macem – macem bang. " tegas Xiaojun.
Ceye malah tertawa terbahak – bahak sambil bertepuk tangan, " Anjir. Lo ternyata normal juga, kirain gue udah belok. Masih suka sama cewek lo ? "
" Ckk, yakali gue udah belok. Bang sumpah, jangan macem – macem sama dia. "
" Ampun dah gue macem – macem sama keluarga lo, kasihan sama turunan gue nanti. "
Tiba – tiba saja Xiaojun terkejut ketika melihat pada layar hp nya, tertera namamu tengah menelfon dia. Seketika senyuman mengembang sempurna, terlihat jelas pada wajah tampan Xiaojun. Tetapi ketika diangkat telfon itu malah terputus.
Sedangkan posisimu sekarang panik bukan main. Ketika dengan keteledoran yang menimpamu, yang mana seharusnya menelfon Yena, tetapi malah menelfon Xiaojun.
" Mati. " pekikmu sambil memukul jidat, ketika melihat dilayar ternyata Xiaojun menelfon balik.
Pada dering kesekian kalinya, baru kamu memutuskan untuk mengangkatnya.
"Assalamualaikum. "
"Walaikumsallam. Kenapa (Y/n)."
" Oh, gapapa kok. Tadi salah telfon maaf, harusnya mau telfon Yena, malah salah sasaran. "
" Oh kirain kenapa. Emang lag-sebentar, lo lagi diluar sekarang ? "
" Iya, ini lagi nungguin jemputan Yena. "
" Dimana, kasih tau alamatnya. Gue kesitu sekarang. "
" Jun engga u-" sambungan telfon seketika terputus.
Aduh, semakin bahaya jadinya. Sebenarnya belakangan ini kamu sedikit menghindar dari Xiaojun. Bukan tanpa sebab, masalahnya perlakuan yang Xiaojun berikan terhadapmu, dan kamu hanya tidak mau termakan akan perasaan. Baper lah, intinya kamu hanya takut, baper sendirian.
Karena belakangan ini bukankah para lelaki dengan 'modus' seperti itu berkeliaran ?
julukan megah nya, para buaya darat.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Husband Series 💚 Xiaojun 💚
FanfictionGimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Xiaojun? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti. Ini cerita tentang kamu dan suamimu Xiaojun. Cerita dari awal bagaimana kalian bertemu dan akhirnya saling jatu...