NCT Husband Series 💚 Xiaojun 💚

🎵 Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki🎵

SELAMAT MALAM, SELAMAT HARI MINGGU. CIE LAGI REBAHAN 🤣

Wkwkwk, terima kasih atas 2rebu nya Paripala 💚❤

MAAF YA AGAK TELAT 🙏🏻️

Mau lagi? Satuy 😘

Isi absenya dulu dong biar semakin yahut dan enggak kosong. Terima kasih ❤️💚

HAPPY READING ❤️💚

🎵🎵🎵

Kata orang-orang, kamu itu sempurna. Pintar dan hebat, memiliki sifat dewasa dan pemikiran yang luar biasa. Penyabar dan enak untuk diajak mengobrol, bertukar pikiran.

Kata orang-orang, kamu itu cantik. Terbukti bukan hanya ada Xiaojun semata yang menyukaimu. Ada sosok Ceye, Jae, Nakla belum lagi Johan. Dan yang lainya.

Kata orang-orang, kamu itu mandiri. Sebab bisa bekerja jauh dari rumah dan orang-orang yang tercinta.

Dan kata orang-orang, hidupmu itu bak negeri dongeng indah tanpa cela. Kamu kuat serta tangguh dalam menghadapi cobaan.

Hahaha, kata orang-orang...

Ya, orang-orang yang hanya tau bagaimana tentang kamu dan hidupmu dari luar tanpa mau tau bagaimana susah payahnya kamu berjuang hingga detik ini.

Kamu dibilang sempurna tanpa cacat? Tidak, itu enggak bener. Justru kamu malah sosok manusia yang bingung mencari tempat yang tenang bahkan sekedar untuk menangis dalam kesendirian.

Satu-satunya yang bisa kamu jadikan tempat berkeluh kesah adalah Xiaojun.

Namun kali ini sungkar. Sebab sosok itu enggak ada untuk disisimu saat ini.

Jika kamu yang bisa membuat Xiaojun mengontrol emosinya. Maka Xiaojun yang bisa menenangkan hatimu jika tengah seperti ini yang tidak bisa berpikir.

Setelah kejadian tadi di kantor, Sonya yang dengan mudahnya memintamu untuk putus dengan Xiaojun.

Sosok Johan langsung mengusirnya, dan menyuruh dirimu untuk pulang guna memenangkan diri. Namun sungkar, enggak bisa kamu tenang. Selalu gusar dan ini yang buruk, kamu sama sekali enggak bisa meluapkan emosi.

Selalu ditahan-tahan, sampai menyakiti diri sendiri. Sisi buruk dalam dirimu, ya ini salah satunya.

Malah seperti, bingung harus gimana? Dengan cara apa kamu bisa meluapkan emosi?

Sesaat tanganmu tergerak untuk menelfon Xiaojun. Ingin bercerita dan berkeluh kesah. Namun urung ketika mengingat sosok itu mudah emosi dan susah untuk ditenangkan. Xiaojun dan emosinya.

Johan dengan segala pemikiran kekanak-kanakannya mencoba untuk menghiburmu.

Entah dengan yang tiba-tiba mengetuk memberikan makanan. Terus dilakukannya berulang kali dengan berbagai jenis barang. Minuman, makanan ringan, bahkan sempat-sempatnya memberikan laporan.