"Halo calon Mama yang sebentar lagi tunggu kelahiran anak cantiknya," ledek Istri Taeyong. Wanita itu datang hanya berdua dengan istri Mark.
Tanpa ada yang membawa anak, dan suami. Reine sengaja dititipkan kepada keluarga dari sang istri. Sedangkan para suami seperti Taeyong, Xiaojun dan Mark tengah sibuk mengurus sesuatu di kediaman Xiaojun.
Katanya sih berbenah tempat untuk menyambut kedatangan tamu baru.
"Para Mama mertua belum ada yang bisa datang ke sini. Katanya ada urusan di rumah dulu. Mungkin nanti agak sorean, baru datang. Tapi tenang aja, Kak. Sebelum masuk ke ruang operasi, para orang tua akan hadir kok," papar Istrinya Mark.
Kamu hanya mengangguk sambil kembali memeriksa apa saja yang harus dipersiapkan untuk nanti. Selain beberapa perlengkapan bayi.
Teringat akan suatu hal, kamu membalikkan badan. Melihat Kakak dan Adik Ipar yang kini tengah duduk santai di atas kursi.
"Lambe Tumpah?" tanyamu.
Bukan apa-apa, Lambe Tumpah semenjak kemarin gencar mencari informasi tentang hari kelahiranmu. Bahkan orang-orang diluar sana belum ada yang tahu jenis kelamin anakmu. Semuanya sebatas spekulasi mereka semata.
Kecuali Heechul karena memang dia yang jadi pembawa acaranya.
"Aman, Taeyong sama Xiaojun mengancam Heechul, kalau berani sebarin informasi tentang kelahiran anak lo nanti, Lambe Tumpah akan gulung tikar," jawab Istri Taeyong.
"Gue enggak tahu soal lebih jelasnya lagi apa yang dijanjikan sama kedua kakak-beradik itu ke Heechul. Yang jelas, Heechul dan Lambe Tumpah enggak akan macam-macam. Tim mereka juga yang akan bantuin Xiaojun untuk menutup segala informasi."
"Tebakan gue, kalau bukan soal uang, ya masih berbau keuntungan. Ayolah, Heechul dengan segala kelicikan otaknya yang enggak mungkin kalau enggak memeras keluarga Syailendra dalam momen ini."
Baik kamu maupun istrinya Mark hanya bisa tertawa mendengar penuturan tersebut. Benar juga, enggak ada yang salah memang.
Karena pada faktanya, Heechul mendapatkan semua hal yang dia dapatkan selain hasil kerja kerasnya ya hasil 'memeras' orang-orang yang butuh bantuannya.
"Kak?" panggil Adik Ipar, istri dari Mark.
"Deg-degan enggak?"
Kamu mengangguk setuju, setelahnya tertawa merasa gugup. "Banget, dari semalam udah susah buat tidur. Baru bisa istirahat pas Xiaojun berulang kali tenangin. Berulang kali bilang, gue enggak akan sendirian di dalam ruang operasi. Tapi tetep aja, beberapa jam lagi akan dimulai prosesnya."
Istri dari bapak produser ikut menimpali. "Keponakan gue harus cepat keluar. Kasihan Reine, dia belum ada teman bermain di keluarga Syailendra. Apalagi sesama perempuan, pasti seneng banget anak gue."
"Uuh, jadi pengen punya anak juga," rengek istri juragan semangka.
"Laki lo suruh bikin, ngurus keluarga, ngurus istri, jangan ngurus kebun terus!"
Mau enggak mau kamu ketawa. Kadang kala mulutnya Taeyong sama istrinya, sama aja.
Untung istrinya Mark sudah terbiasa. Mau gimana lagi? Kenyataannya memang begitu. Kesibukkan Mark memang masih diseputaran pekerjaan, semangka, dan kebun warisan keluarga.
Padahal ya istrinya juga mau punya anak. Tahu, mempunyai anak berarti harus memiliki tanggung jawab yang besar, terikat sampai anak itu dewasa dan memiliki keluarganya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Husband Series 💚 Xiaojun 💚
Hayran KurguGimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Xiaojun? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti. Ini cerita tentang kamu dan suamimu Xiaojun. Cerita dari awal bagaimana kalian bertemu dan akhirnya saling jatu...