Author POV
"Loh?" Kaget Y/n.
Doyoung tersenyum. Manis, benar-benar manis sekali. Ia berjalan mendekat, memeluk hangat tubuh Y/n sambil berkata, "Gimana kabarnya, dek? Baik-baik aja 'kan?"
Mata Y/n agak melotot karena kaget, begitu pula dengan yang lainnya, tak terkecuali Jisung yang sudah kepalang emosi dengan muka yang memerah.
Apaansi anjing! Itu punya gua ya bangsadh! Kesal Jisung dalam hati.
Ingin rasanya Jisung ngajak gelud Doyoung, tapi apa daya, dia baru aja siuman, masih laleuleus pisan pokona mah.
Doyoung melepas pelukan, lalu mengacak pelan pucuk kepala Y/n.
Melihat hal itu, pastinya membuat Jisung semakin panas seperti orang yang kebakaran jenggot dia.
"Lu ngapain disini?" Tanya Y/n, sedikit ketus.
"Gue mau nyari loker." Di respon dengan kening yang mengerut oleh Y/n, Doyoung melanjutkan, "Ya mau jenguk lo lah bego."
"Tau darimana gue masuk rumah sakit?"
"Dari orang rumah dong. Masa dari dukun."
"Ck," Jisung tersenyum miring, "Udah jadi mantan juga masih aja ngejar² Y/n. Gatau malu banget si." Ketusnya.
Kening Y/n mengerut bingung, "Tunggu, kok lu tau dia mantan gue?"
Pertanyaan itu sontak membuat semuanya terkejut. Mereka ngeh kalau...
"Kamu udah ga amnesia lagi dek??" Kaget Chanyeol sambil agak menarik bahu Jisung.
Alih-alih menjawab, Jisung menepis tangan Chanyeol dengan sebal. "Apasi dak dek dak dek."
Yang ditepis menggeram, "Lu kan adek gue koncol!"
Y/n menggeleng heran, "Koncal koncol koncal koncol. Bahasamu itu loh kak."
Chanyeol nyengir, sedangkan Jisung masih memasang tampang kesal.
Bukannya apa-apa ya, cuma menurut Jisung kalau sudah jadi mantan ya ga perlu segininya. Apalagi sampe peluk-peluk gitu, kan bikin emosi.
"Jadi... lo udah ga amnesia lagi Sung? Udah inget dong sama semuanya?" Tanya Axa.
Jisung mendelik sebal, "Ngga! Tadi cuma sepintas aja gue ingetnya. Bener 'kan lu mantan Y/n?" Telunjuknya menunjuk Doyoung.
Yang ditunjuk melipat kedua tangannya depan dada, kemudian menjawab, "Kalau iya kenapa?"
Mendengar itu pastinya membuat emosi Jisung semakin ke trigger. Dia ga nyangka aja kalau di keadaan seperti ini pun dia bisa sangat emosi, mengenyampingkan rasa sakit di kakinya.
Sebagai kakak, Chanyeol sangat peka dengan perubahan mood adiknya ini. Makanya ia segera membawa Jisung untuk duduk di kursi kosong samping ranjang milik Y/n.
Ditepuknya pucuk kepala Jisung dengan halus, ia berbisik, "Tahan emosi, kamu masih belum sehat bener. Jangan bikin ulah."
Sumpah demi Tuhan, jika saja kakinya tidak sedang sakit, pasti Jisung sudah menghajar lelaki bernama Doyoung itu sedari tadi.
Aduh anj! Ini apaan lagi sih?! Batin Y/n bergumam kesal.
Mengalihkan amarah, Jisung meraih tangan Y/n untuk di genggam. Saat ini, ia hanya butuh sebuah tangan yang bisa menghanyutkan emosinya.
Bucin banget ampun.
Y/n menolehkan kepalanya ke Jisung. Genggaman hangat ini terasa sangat menenangkan. Ia merasa bahwa Jisung nya telah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Dangerous : Park Jisung X You [ON GOING]
FanfictionJudul awal : Polos Tapi Sadis [JANGAN BACA SAMBIL MASKERAN] Bosen sama ff yang nyeritain Jisung kek bayi? Makanya sini mampir. Dijamin ketagihan. Kenapa? Kan author nya saiaaa hehe... Ke Y/n : "Hai sayang~ Kita cari makan yuk? Laper nih." - Jisung ...