Chapter 25

5.9K 927 389
                                    

Y/n maupun Jeongin buru-buru berdiri dari duduk mereka ketika ada dokter yang memasuki ruangan Jisung.

Mereka akan menguping apa yang dokter itu katakan. Karena kepo dan ingin tau apakah Jisung memang lupa ingatan atau tidak.

"Tampaknya benturan dikepalanya membuat anak ibu jadi hilang ingatan. Cukup parah memang, apalagi dia sempat mengalami pendarahan. Saya sarankan, Jisung banyak istirahat dan jangan paksa dia untuk mengingat semuanya. Sebab itu hanya akan memperburuk kondisi tubuh yang belum stabil."

"Ah iya dok, makasih."

Y/n mendengus, sementara Jeongin berbisik,

"Tuh 'kan dia emang amnesia."

"Nyebelin banget pake amnesia segala." Balas Y/n.

Mereka menyembulkan kepala. Mengintip apa yang terjadi di dalam. Kesempatan mereka, soalnya pintu tidak tertutup dengan sempurna.

Tak disangka, ternyata Jisung malah menoleh. Memergoki Y/n dan Jeongin yang sedang mengintip.

Tak segan-segan ia berujar agak kencang,

"EH GEMBEL! Ngapain ngintip-ngintip!?"

Y/n dan Jeongin terkejut. Mereka terjatuh yang buat pintu jadi terbuka lebar.

Otomatis, semua tatapan tertuju ke arah mereka. Malu memang, tapi ya mau gimana lagi.

"Sorry sorry." Kata Jeongin sambil berdiri dan membantu Y/n untuk berdiri juga.

"Astaga~ Kalian ngapain? Sini coba." Perintah Chanyeol.

Sedangkan Jisung mendelik malas, Ahn-Ha mencibir pelan, "Dasar kampung."

Tentu Y/n mendengar. Ia bersumpah, jika disini tidak ada siapa-siapa, mak lampir itu akan Y/n balas dengan cibiran juga seperti ; "Berisik lu tai" atau "Mamak dajjal."

"Kalian ngapain sih masih disini?! Katanya mau pulang." Kata Jisung, ekspresi judes.

Y/n hanya diam, tidak mau membalas ucapan Jisung. Nanti ujung-ujungnya pasti bertengkar seperti tadi.

"Jisung gak boleh ngomong gitu! Gini-gini juga dia itu temen kamu! Orang kemana-mana aja maunya sama dia! Gimana sih anda!" Chanyeol berujar kesal.

"Hah? Iya kah? Kok bisa?"

"Ya bisa lah! Kamu kan bucinnya Y/n."

"Aku? Bucinin gembel kek gini? Mana mungkin."

Y/n membulatkan matanya. Diam-diam membatin sebal, "Mentang-mentang amnesia, ngatain orang sembarangan. Ngajak berantem?"

Kalau saja Jisung tidak sedang amnesia, pasti Jisung sudah babak belur dihabisi oleh Y/n.

"Anda jangan ngaco deh. Gua tampol lu ye!" Tanpa takut, Jisung berkata begitu ke Chanyeol. Memang biadab.

Karena kesal, Chanyeol pun langsung menjewer telinga Jisung yang buat Jisung memekik kencang.

"Aaaakkk! Lepasin! Sakit nih kuping gue! Oy tiang!"

"Kurang ajar lagi gue bikin kuping lo patah, Sung!"

"Dok Dok, tolongin Dok! Pasien RSJ kabur! Dokter! Woy! Jangan pura-pura budek Dok!"

Sang Dokter menaikkan satu alis dengan wajah datar. Ini pertama kalinya ia mendapat pasien tanpa akhlak seperti Jisung.

Chanyeol sudah mengangkat tangan, hendak memukul kepala Jisung. Namun ia mengurungkan niat ketika lihat kepala Jisung yang diperban. Alhasil ia hanya menampar pelan pipi adiknya itu.

Sweet But Dangerous : Park Jisung X You [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang