Sweet But Dangerous : Park Jisung X You [ON GOING]

Chapter 60

Maaf kalau acak-acakan 🙏 Ngejar waktu soalnyaಥ‿ಥ

-----

Para suster dan dokter sibuk mendorong ranjang yang ditiduri oleh Jisung dan Y/n.

Samar-samar Y/n melihat Jisung yang tampak kesakitan. Namun, ia sadar betul bahwa Jisung akan baik-baik saja.

"Y/n, bertahanlah." Ujar Jisung bergumam.

Mereka dibawa ke satu ruangan yang sama. Bertepatan dengan itu, mata Y/n semakin berat, semakin pusing.

Sebelum tirai diantara mereka tertutup, Jisung berujar lagi,

"We'll be okay, I'm promise."

-----

Jisung POV

Mata gue terbuka perlahan. Mengerjap beberapa kali untuk memfokuskan penglihatan gue yang agak pudar.

Rumah sakit, pastinya.

Terakhir kali kaki gue tertembak oleh ulah seseorang bernama.... Taeyong kah? Ah, gue lupa.

Hm... Masih kerasa sakit emang. Linu dan perih.

Gue liat ke kaki gue. Dililit perban. Sulit digerakkan.

Disini kosong, gak ada siapa-siapa.

Semua orang kemana?

Gue membangunkan diri dari tidur gue. Posisi sekarang, duduk bersandar.

Tangan gue meraih ponsel gue yang tergeletak di atas meja nakas samping ranjang.

Ada banyak chat dan panggilan yang masuk. Salah satunya dari Jeno.

Jeno

| Jisung, lo gakpapa 'kan?
| Gue denger katanya lo masuk rumah sakit
| Iya kah?
| Btw Y/n kemana?
| Lagi sama lo gak?
| Nomornya gak aktif
| Dia juga gakpapa 'kan?
| Dia baik-baik aja 'kan Sung?"
Read

Bener juga. Y/n gimana ya keadaannya? Dia....

Ah! Pasti baik-baik aja. Dia gak mungkin kenapa-napa. Gue yakin dia gakpapa.

Ceklek

Pintu terbuka.

Jung Axa dan kakaknya, Jung Jaehyun.

"Jisung~"

Tampak gembira liat gue. Dia berujar begitu, terus lari dan peluk leher gue.

Gue cuma senyum sambil mengusap pelan punggung Axa.

Bersyukur, Axa gakpapa.

"Syukurlah lo udah sadar, Sung. Gimana? Kakinya pasti masih kerasa sakit ya?" Tanya Axa setelah lepasin pelukan.

Gue manggut-manggut aja, karena emang pertanyaan Axa adalah fakta.

"Hmm~" Axa merengut, lalu duduk di kursi samping ranjang.

"Maaf ya Sung, gara-gara gue lo jadi masuk rumah sakit gini." Ujarnya.

"Gakpapa, lo gak salah kok."

"Tapi tetep aja gue ngerasa salah. Soalnya kalau gue gak minta tolong sama lo, lo gak akan gini jadinya."