The killer melangkahkan kakinya menuju dapur. Mengarahkan senter yang ia pegang ke berbagai arah, memastikan bahwa disini ada orang atau tidak.
Di sisi lain, Jisung menutup mulutnya, berusaha agar tidak sampai mengeluarkan suara sedikitpun. Ia tengah bersembunyi di balik meja bar dapur. Sedikit berjalan pelan –dalam keadaan jongkok tentunya– mengelilingi meja itu ketika The killer mulai mengitari dapur.
Senter ponsel juga dimatikan agar tidak ketahuan.
Sebelumnya, Jisung sudah mengambil sebuah pisau untuk senjata kalau-kalau ia ketahuan oleh The killer. Setidaknya ia ada pegangan, tidak tangan kosong.
Oh ayolah, lawannya ini bukan main-main. THE KILLER. Salah-salah Jisung bisa terbunuh.
Drap
Drap
Drap
Oke, Jisung sudah mempersiapkan dirinya. Jika ketahuan, ia akan..–
Prang!
Suara pecahan kaca itu terdengar keras dan nyaring. Membuat The killer maupun Jisung jadi terkejut.
The killer menoleh, mencari asal suara. Lalu segera berjalan menghampiri suara tersebut.
Sementara itu, Y/n cepat-cepat berjongkok dibalik dinding besar disamping pagar rumah keluarga Jung.
Benar, Y/n yang melakukannya. Alasannya adalah untuk mengalihkan perhatian sekaligus mencari tau apa benar ada orang asing di dalam rumah itu yang membuat Axa jadi ketakutan.
The killer berdiri di depan jendela yang sudah pecah akibat ulah Y/n. Pandangan menyeluruh, mencari sang pelaku.
"Siapa disana?" Tanyanya, agak berteriak.
Y/n menutup mulutnya pakai tangan, tubuh semakin merunduk dan merapat pada tembok –takut ketahuan.
Sebenarnya ia kepo dengan wajah orang itu. Hanya saja, ia terlalu takut untuk mengintip.
Alhasil, ia hanya bisa diam saja disitu dan berdoa bahwa ia, Jisung, dan Axa akan baik-baik saja.
Sementara itu, Axa bertanya, "Jisung, itu suara apa?"
"Gatau, Xa. Tapi kayaknya ada yang sengaja mecahin jendela buat ngalihin perhatian."
"Siapa?"
Jisung mendengus ketika mendengar pertanyaan Axa. Bukan apa-apa, tapi pertanyaan Axa barusan membuatnya ngeh bahwa Y/n lah pelakunya.
"Y/n!" Geram Jisung pelan. "Udah dibilangin jangan macem-macem!" Kesalnya.
Dari situlah Axa tau ada Y/n juga disini. Perasaan yang sudah mulai lega, kini kembali jadi khawatir lagi. Cemas akan keadaan Y/n. Takut perempuan itu kenapa-napa.
"Apa Y/n bakal baik-baik aja?" Tanya Axa, khawatir.
"I hope so. Ah! Shit!"
Axa menghela napas, "Kalau Y/n sampe kenapa-napa, gue gak akan bisa maafin diri gue sendiri, Sung."
"No no no.. She, you, or me will be fine. I promise you that, Jung Axa."
"Oke... Gue percaya sama lo. Terus sekarang lo dimana?"
"Gue masih di dapur, dibalik meja bar. Kalau The killer..." Jisung sedikit menyembulkan kepalanya untuk mengintip, ".... kayaknya masih ngecek jendela yang pecah tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Dangerous : Park Jisung X You [ON GOING]
FanfictionJudul awal : Polos Tapi Sadis [JANGAN BACA SAMBIL MASKERAN] Bosen sama ff yang nyeritain Jisung kek bayi? Makanya sini mampir. Dijamin ketagihan. Kenapa? Kan author nya saiaaa hehe... Ke Y/n : "Hai sayang~ Kita cari makan yuk? Laper nih." - Jisung ...