Y/n ngedip tak percaya, "H-Hah? De-Dekil?"
"Iya, anda dekil kek gembel jembatan ancol." Jawab Jisung.
Ia memperhatikan Y/n dari bawah ke atas, lalu kembali bersuara, "Udah dekil, kucel, burik lagi. Sana jauh-jauh!" Tangan kanan Jisung mengibas, membuat Y/n semakin tidak percaya atas perlakuan Jisung. Lama-lama ia jadi geram sendiri.
"Heh! Kurang ajar banget lo ngatain gue kek gitu! Ngaca! Bibir lo tu jeding kek kuda!" Kesal Y/n sambil menunjuk-nunjuk wajah Jisung.
Yang di tunjuk, berhasil terpancing. Ia membalas, "Eh cewek kucel! Jangan ngadi-ngadi lu ya! Mana ada bibir gue jeding!? Buta lo!?"
Y/n menggeram, tangannya terkepal kuat. Ia ingin sekali menghajar Jisung, tapi Jeongin dengan cepat menahan Y/n dengan cara memeluk bahu gadis itu dengan satu tangan dari belakang.
Jeongin tau, Jisung sedang sakit dan lupa ingatan, makanya bicara Jisung jadi melantur seperti itu.
Dan bodohnya Y/n malah terpancing oleh omongan Jisung.
Hm... Walau Jisung terlalu kasar dengan berkata jahat begitu, Jeongin tetap tidak bisa menyalahkan Jisung melihat kondisinya sekarang.
"Udah udah, jangan diambil hati. Inget, Jisung lagi sakit." Jeongin memperingatkan dengan suara pelan.
"Tapi dia gak harus bilang gitu 'kan?!" Jawab Y/n, suara normal yang otomatis dapat Jisung dengar dengan jelas.
"Tapi itu faktanya. Lo emang dekil, udik, kampungan, burik. Pasti lo jomblo. Iya 'kan?" Jisung tersenyum mengejek, "Pasti lah. Mana ada cowok yang mau sama lo?"
"Eh! Lo..—"
Jeongin langsung membekap mulut Y/n sebelum Y/n dapat menyelesaikan ucapannya.
Tapi Y/n yang memang sudah terlanjur kesal, melepas kasar tangan Jeongin dari mulutnya dan melanjutkan ucapan yang tadi sempat terpotong.
"Park Jisung yang terhormat, anda jangan asal bicara kalau gak inget apa-apa! Lo gatau 'kan kalau sebenernya kita itu..—"
"Heh! Udah cukup ya! Kamu jangan ngarang cerita! Kamu itu cuma temennya Jisung! Bukan pacar!" Sela Ahn-Ha.
"Tem..—" Y/n terdiam. Ingin menyangkal, namun tidak bisa. Karena nyatanya, ia dan Jisung hanya sebatas teman saja, tidak lebih.
Temen ya? Kita emang cuma temen, bukan pacar. Sekarang apa? Bahkan Jisung aja ngatain gue kek gitu. Buat sekarang mungkin rasanya gue gak pantes jadi temennya Jisung, apalagi jadi pacar? Mana mau dia sama gue? Batin Y/n.
Y/n menatap Jisung dengan sendu. Sedangkan yang di tatap malah menaikkan salah satu alisnya, agak sombong.
"Kalau gitu.... kita pamit pulang. Cepet sembuh, Park Jisung."
Setelah itu Y/n menarik pergelangan tangan Jeongin menuju keluar kamar.
"Heh Jisung! Kamu gak boleh gitu sama Y/n! Dia itu temen kamu!" Ujar Chanyeol, sedikit kesal.
"Temen? Masa sih gue punya temen modelan gitu? Lagian, lo siapa? Kok gak dekil kek cewek tadi? Mana tinggi banget lagi. Manusia apa tiang listrik?"
"Kurang ajar! Gue kakak lo, kampret!" Chanyeol menoyor kepala Jisung, buat Jisung meringis kecil.
"Adoh! Sakit!"
Ahn-Ha segera menengahi, "Yeol, udah! Jangan kasar gitu dong sama adik kamu! Dia ini baru siuman!"
"Iya siuman! Siuman sekaligus jadi gila dan ilang akhlak!"
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Dangerous : Park Jisung X You [ON GOING]
FanfictionJudul awal : Polos Tapi Sadis [JANGAN BACA SAMBIL MASKERAN] Bosen sama ff yang nyeritain Jisung kek bayi? Makanya sini mampir. Dijamin ketagihan. Kenapa? Kan author nya saiaaa hehe... Ke Y/n : "Hai sayang~ Kita cari makan yuk? Laper nih." - Jisung ...