Y/n ngicep, lalu menggelengkan kepalanya. Cepat-cepat menghilangkan bayangan aneh yang tiba-tiba saja muncul di pikirannya.
Masih belum terjadi apa-apa. Jisung sama sekali belum menyerang lelaki ini.
Sebelum terjadi sesuatu yang iya-iya, Y/n memberanikan diri untuk bertindak. Ia menyikut perut lelaki itu. Setelah terlepas, barulah ia menendang area privasi milik lelaki itu dengan keras sampai ia memekik kencang.
Buru-buru Y/n berlari ke arah Jisung. Memeluknya dengan erat dari depan.
Amarah Jisung malah mereda. Ia menoleh, agak terkejut juga atas tindakan yang Y/n lakukan barusan. Berani sekali, begitu pikir Jisung.
Maksudnya, berani sekali menendang area privasi lelaki itu yang dimana badannya bahkan lebih besar dari badan Y/n.
Kalau masalah dipeluk mah, suka-suka aja🌚
Preman itu menggeram kesal. Ia mengangkat tangannya yang sedang memegang pisau tinggi-tinggi dan hendak menyerang.
Jisung yang memang belum siap karena apa yang dilakukan preman itu terlalu cepat, hanya bisa balas memeluk Y/n, satu tangan berada di punggung, tangan lainnya melindungi kepala Y/n.
Lagipula, posisinya sekarang ini tidak memungkinkan untuk melawan.
Mata keduanya terpejam, apapun yang akan terjadi, Jisung berharap Y/n tidak kenapa-kenapa.
"HEY! BERHENTI!!"
Mendengar teriakan itu, Jisung dan Y/n membuka mata untuk melihat siapa yang telah berteriak. Begitu juga dengan Chanyeol yang baru selesai membuat lawannya babak belur dan terkapar di tanah.
Ia terkejut, kemudian berjalan mendekat.
"Haeun?"
Benar. Dia adalah Haeun. Gadis itu berdiri di depan Y/n dan Jisung dengan kedua tangan yang terlentang, menghalangi preman itu agar tidak melukai Jisung.
Omat, Jisung ya bukan Y/n. Emang dasar setan.
"KALIAN PERGI DARI SINI!! JAN NGADI-NGADI DEH! GUE LAPOR POLISI MAMPUS LU PADA!" Teriak Haeun, mengancam.
Lelaki itu diam sejenak. Dan ketika ingin membalas ucapan Haeun, dengan cepat Haeun mengambil ponselnya.
"Gue serius! Pergi gak?!" Ancam Haeun sembari melotot. Tangannya sudah siap memencet tombol hijau di kontak polisi.
Preman itu mendengus kesal, "Awas aja lu! Gue bales nanti!"
Ia segera pergi, disusul oleh teman-temannya yang lain.
Mengenyampingkan pikiran negatifnya tentang Haeun, Y/n lebih bersyukur karena tidak terjadi apa-apa pada Jisung maupun Chanyeol.
Pelukan mengerat, "Thank God." Gumamnya pelan.
Jisung membalas pelukan. Diciuminya pucuk kepala Y/n dengan sayang. Ia bersyukur, Y/n baik-baik saja. Tidak terluka sedikitpun.
Haeun tersenyum miring sebelum membalikkan badan.
"Jis....—" Belum sempat menyelesaikan ucapannya, ia malah terkejut lihat apa yang terjadi.
Matanya membulat kaget.
"Heh! Lo ngapain sih peluk-peluk cowok gue?!" Kesal Haeun. Dengan cepat ia menarik Y/n agar pelukan mereka terlepas.
"Lo tuh ya gatau diri banget!! Jisung ini cowok gue! Jangan asal peluk aja dong! Dasar gatel!" Haeun masih berujar kesal.
Y/n berekspresi datar. Ingin rasanya ia menjambak rambut Haeun sampai rontok. Sekalian sampe botak.
Dan yang bikin Y/n tambah kesal adalah ketika Haeun mulai mendekat ke Jisung untuk menyentuh pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Dangerous : Park Jisung X You [ON GOING]
FanfictionJudul awal : Polos Tapi Sadis [JANGAN BACA SAMBIL MASKERAN] Bosen sama ff yang nyeritain Jisung kek bayi? Makanya sini mampir. Dijamin ketagihan. Kenapa? Kan author nya saiaaa hehe... Ke Y/n : "Hai sayang~ Kita cari makan yuk? Laper nih." - Jisung ...