"Kamu tahu penyebab Ezra dan Aluna putus, Nad?" tanya Tante Tania saat kami tersambung lewat video call.
"Belum yakin, Tante. Kemungkinannya karena Aluna suka sama cowok lain. Itu yang aku denger saat nguping pembicaraan mereka."
"Saya jadi penasaran. Kamu pastikan, ya? Kalau orang yang nge-bully Ezra di lapangan bola itu, kamu udah dapet petunjuk siapa orangnya?"
Aku diam sejenak. Sebenarnya, aku belum yakin. Orang yang kulihat di lapangan bola bersama Ezra agak mirip dengan orang yang kulihat di kantin sekolah tadi siang.
Dia adalah si pemilik kancing baju. Namanya Arion. Adnan bilang, Arion adalah ketua OSIS.
Jabatannya itu membuatku ragu, karena tidak masuk akal jika seorang Ketua Osis malah merisak teman sekolahnya sendiri. Apa jangan-jangan si Ketos itu punya kembaran? Atau aku saja ingatannya kurang baik?
"Aku belum memastikan, tapi ada satu nama yang kucurigai," ucapku akhirnya.
"Siapa namanya?"
"Arion."
"Arion? Apa dia berasal dari luar kota? Namanya mirip sama temen sekelas Ezra waktu SMP."
"Aku belum cari tahu, Tante."
"Oke. Kamu cari tahu sebanyak-banyaknya tentang Arion, ya? Untuk minggu depan, fokus ke Arion dulu, bukan ke Ezra! Akhir minggu depan, saya pengen kamu sudah mengumpulkan semua informasi tentang Arion secara detail, termasuk informasi tentang orang tuanya. Bisa kan, Nadia?"
Untuk menahan rasa tak nyaman karena mendengar perintah itu, aku menelan ludah. "Aku akan berusaha, Tante."
"Saya rasa Arion ini punya masalah sama Ezra sejak di Surabaya. Saya harus tahu apa masalah mereka. Oke. Hari ini cukup sampai di sini dulu. Kamu istirahatlah, Nadia! Udah malem."
Setelah itu, sosok Tante Tania sudah tak nampak lagi di layar laptopku. Kututup software video call yang tadi kugunakan, lalu langsung mematikan laptop ini.
Napas panjang kutarik dan kuhembuskan. Aku bangkit dari kursi di depan meja belajar untuk berjalan menuju kasur. Kemudian, kubaringkan tubuhku menghadap langit-langit kamar.
Arion. Siapa dia? Apakah dia benar-benar orang yang kulihat di lapangan bola waktu itu? Jika benar itu dia, apa dia punya hubungan kurang baik dengan Ezra? Apa sebabnya?
Kuambil ponselku dari atas nakas, lalu membuka lockscreen benda itu untuk langsung membuka Instagram.
Pelan-pelan, kugulir isi akun Arion yang terdapat ratusan foto itu. Sebagian besar adalah foto dirinya bersama teman-temannya. Ada juga beberapa foto dengan kakak lelakinya. Dan ada juga foto Arion sendirian yang sedang ada di kawasan wisata.
Sial sungguh sial! Saat sedang mengamati salah satu foto Arion bersama kakak lelakinya, aku malah menekan ikon hati tanpa sengaja.
Aku langsung panik, pasalnya foto itu adalah foto setahun yang lalu. Tentu aku akan tertangkap basah oleh si empunya akun kalau aku sedang stalking. Astaga! Apa yang harus kulakukan?! Mau di-unlove pun percuma. Pasti notifikasinya sudah terkirim.
Apa aku langsung ganti nama akun jadi obat pelangsing saja, ya? Dengan begitu, Arion tidak akan tahu kalau aku sudah men-stalk dirinya. Lalu, aku akan menggembok akunku untuk mencegah dia stalking balik.
Saat sedang membuka pengaturan akun untuk mengganti nama, tiba-tiba ada sebuah notifikasi masuk.
arionyudhaabrisam started following you.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVE INTO YOU || (HRJ) ✓
General Fiction(Drama, Romance, Angst) Cinta segi-empat, akankah berakhir bahagia? === ON REVISION PROCESS === (beberapa bab di-unpub selama revisi) . ⚠️ Warning : mention of mental health problem, (slight) physical abuse, a crime case . Ezra selalu ingin menghind...