"Duh, ampun deh! Otak gue gosong gegara ulangan Fisika tadi. Ngafe yuk, gils!" ajak Seruni.
"Nggak bisa gue. Mau ngejer jodoh," balas Clara sambil tersenyum lebar.
"Eh, serius?!" seruku. "Mau jalan sama yang dari SMA Nusa Bangsa itu?"
"Iya, dong. Hehehee..."
Saat langkah kami bertiga sudah mencapai gerbang sekolah, Clara segera mengedarkan pandangannya ke kiri-kanan.
"Nah! Tuh dia!" tunjuk Clara pada seorang lelaki yang sedang duduk diam di motor besarnya.
"Gue duluan ya, Nad, Run." Clara melambai kecil padaku dan Seruni. "Doain kencan gue lancar."
"Sip. Hati-hati."
Setelah Clara sudah berlalu, aku dan Seruni berjalan beriringan menuju halte sekolah.
"Lo nggak kencan juga, Nad?" celetuk Seruni tiba-tiba.
"Hah?! Sama siapa?"
"Ezra lah! Lo kan lagi deket sama dia."
Aku tersenyum saja. Lalu, langkahku langsung terhenti begitu mataku mengarah pada sosok lelaki yang berdiri menyandar di mobil hitam yang terparkir tak jauh dari halte.
Senyumanku langsung surut. Mataku mengerjap berkali-kali, berusaha mencaritahu apakah yang kulihat ini hanya halusinasi atau nyata.
Lelaki yang sedari tadi memainkan ponselnya itu menoleh ke samping, ke arahku, lalu tersenyum sumringah. Hal yang membuatku panik adalah saat dia melambaikan tangannya padaku.
Sial! Sedang apa Mark itu?! Kenapa malah ke sekolahku, sih?!
Langkahku hampir terayun ke arahnya untuk langsung mengomelinya. Namun, mataku lebih dulu menangkap Ezra yang tiba-tiba muncul dari belakangku dan menghampiri Mark.
Aku membeku di tempat melihat Ezra dan Mark bertos tangan dan mengobrol akrab di depan sana.
Waah! Apa-apaan?! Bisa-bisanya Mark berniat menemui Ezra di sekolah tanpa memberitahuku dulu! Apa yang sebenarnya dia rencanakan?
Mark membuka pintu mobil, mempersilahkan Ezra untuk masuk. Namun, sebelum Ezra masuk, aku lebih dulu memanggilnya.
"Ezra!" Segera kuayunkan langkah cepat mendekati dua lelaki itu, meninggalkan Seruni sendirian yang memilih tetap berdiam di tempat.
"Mau kemana?" tanyaku pada Ezra setelah sudah berdiri di hadapannya.
Di samping pintu mobil yang terbuka, dia melirik Mark sebentar, lalu melihat ke arahku lagi. "Aku mau jalan sama temen, Nad."
"Jalan ke mana?"
"Ekhmm..." Mark berdehem tiba-tiba. "Maaf. Kamu pacarnya Ezra, ya? Kenalin, deh. Namaku Julio Mark Alison. Boleh dipanggil Mark, Julio, atau Alison. Asal jangan panggil Markonah aja. Hehee..."
Aku ingin sekali memutar bola mata malas, tapi tentu saja kutahan karena ada Ezra di depanku. "Ngomong-ngomong, Ezra mau dibawa ke mana, ya?"
"Cuma main doang. Iya kan, Ra?"
"Iya. Cuman mau nongkrong doang," jelas Ezra padaku. "Mumpung libur kerja, jadi mau jalan-jalan buat refreshing."
"Oooh. Ya udah. Have fun. Hati-hati di jalan."
Senyum Ezra terulas. "Kamu juga hati-hati di jalan. Sampai ketemu besok, ya."
Ezra masuk ke mobil Mark, lalu Mark mulai berjalan memutar ke pintu di sisi lain setelah mengedipkan satu matanya padaku secara diam-diam, membuatku sangat gatal ingin menoyor kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVE INTO YOU || (HRJ) ✓
General Fiction(Drama, Romance, Angst) Cinta segi-empat, akankah berakhir bahagia? === ON REVISION PROCESS === (beberapa bab di-unpub selama revisi) . ⚠️ Warning : mention of mental health problem, (slight) physical abuse, a crime case . Ezra selalu ingin menghind...