Surprise!!!
Akhirnya bisa update lagi setelah sekian lama😭
Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat yaa
Aku update satu part dulu ya, part lainnya nyusul bertahap. Tapi siapa tau langsung double up nantinya ☺️Oke deh, langsung cuss aja lah
Happy reading 🤍🤍
__________
"Cantik banget." Aby berucap pelan dengan sebelah tangannya yang masih bergerak menyisiri rambut Zara dengan telaten."Kemarin aku ulang tahun," ucap Aby tiba-tiba.
"Kamu gak mau ngucapin sesuatu ke aku?" Aby bertanya walau ia tahu Zara tidak akan menjawabnya.
"Atau kasih aku hadiah? Contohnya kamu bangun dari tidur panjang kamu gitu?"
Helaan napas panjang terdengar dari Aby. Aby berucap lirih. "Bukan buat aku cemas kaya kemarin."
Aby meletakkan sisir ke tempat semula. Kemudian kembali merapikan rambut Zara dengan tangannya. Setelah selesai, Aby duduk di kursi yang hampir setiap harinya tidak bosan ia duduki.
Aby menggeser kursinya agar posisinya lebih dekat dengan wajah Zara. Ia menatap Zara lekat. "Sayang..." panggil Aby sangat pelan.
"Udah lima bulan lebih aku gak liat mata kamu," tutur Aby memberitahu.
"Aku kangen tau." Aby tidak bosan mengucapkan kalimat satu itu berulang kali setiap bertemu Zara.
Telunjuk Aby bergerak abstrak di atas punggung tangan Zara. Ingatannya memutar balik ke waktu-waktu saat hubungannya bersama Zara baik-baik saja. Hal itu membuatnya tersenyum sendu.
"Waktu kita baru sedikit, Ra."
Senyuman sendu tadi cepat-cepat ia ubah dengan senyuman lebar. "Nanti kalo kamu udah bangun, kita harus habisin waktu yang banyak, ya? Foto di banyak tempat, jalan-jalan, main ludo lagi, atau Uno?"
Aby terkekeh kecil. "Makanya kamu harus bangun. Aku, Umi, Ayah, Isel dan yang lain nunggu kamu."
"Apalagi Isel. Dia nunggu kamu tepatin janji ke dia buat main bareng lagi."
Aby termenung lama dengan pandangannya yang tidak sedikitpun beralih dari Zara. Genggaman tangannya mengerat pada Zara.
"Jangan pergi, aku mohon. Jangan kaya kemarin lagi. Cuma itu yang aku mau."
Aby bangkit kemudian mengecup pelipis Zara sekilas. "Masih banyak yang belum kita lalui, tolong kembali. Ya?"
Senyum Aby terukir tipis sebelum ia keluar dari ruangan Zara. Sudah saatnya makan siang. Jika Aby tidak beranjak, ia akan kena amukan sang umi dan berakhir tidak bisa bertemu Zara beberapa hari lamanya. Aby tentu tidak ingin itu terjadi.
Nurul dan Alea terlihat berjalan beriringan di ujung lorong dari tempatnya berdiri. Keduanya seperti membicarakan sesuatu yang lucu sampai Alea terbahak keras. Mereka sudah sangat akur mengingat Nurul dan Alea sering bertemu di rumah sakit untuk menjaga Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tahta Hati [End]
Romance*Follow my profile* Zara Aleena Sabiya (24 tahun), seorang sekretaris di salah satu perusahaan AB corp, dijodohkan dengan Abyan Nandana (27 tahun) pemilik AB corp, yang masih memiliki hubungan dengan kekasihnya-Shaquita Ayyara selama sembilan tahun...