Bagian limapuluh

32.5K 1.4K 36
                                    

Sebelumnya, maaf banget part ini ngaret bangett
Aku lupa buat update.
Niatnya minggu kemaren mau update tapi aku mau nyelesaiin tugas dulu
Malah lupanya sampe sekarang 🥲
Maaf banget yaa 🙏


Happy reading 🤍


__________

"Lo gak bosen, Zar?"

Zara yang sedang merajut sesuatu sontak menoleh pada Alea. Dengan seulas senyum tipis Zara berbicara.

"Lumayan. Makanya Umi kasih ini biar aku gak terlalu bosen."

Alea menguap sekilas. "Gak bisa izin keluar sebentar gitu? Gue pengen nge-mall sumpah."

"Kayanya gak bisa." Zara bergumam pelan.

Alea menelungkupkan kepalanya pada ranjang Zara. Tidak lama, mendadak Alea menegakkan kepalanya kembali. Zara sedikit terkejut dengan gerakan Alea yang tiba-tiba.

"Aby dimana?" tanya Alea langsung.

Zara mengerjapkan matanya beberapa kali. Agak heran mendengar Alea bertanya tentang Aby.

"Mungkin di luar. Aku gak tau juga."

Alea tersenyum miring. Rautnya menyiratkan sesuatu yang telah direncanakan sejak lama. Ya, ia memang menunggu momen ini dari lima bulan yang lalu.

"Gue cari Aby dulu. Ada yang belum selesai."

Belum sempat Zara bertanya lebih lanjut, Alea sudah melesat ke arah pintu. Ketika ia membuka pintu terlihat Raffa yang sudah berdiri di hadapannya. Alea menatap Raffa cengo karena mendapati Raffa ada di rumah sakit sekarang. Pasalnya Raffa hampir tidak pernah menginjakkan kakinya di rumah sakit ini sejak ia mengetahui fakta tentang Ken.

"Gue gak salah liat, nih?" tanya Alea entah pada siapa.

Raffa terkekeh pelan. "Ini beneran aku kok, Al."

Alea buru-buru menyadarkan diri setelah Raffa berbicara.

"Zar, ada Mas Raffa!" Alea sedikit berteriak sebagai kode bagi Zara untuk merapikan dirinya.

Zara terkesiap di tempat ketika mendengar Raffa ada disini. Cepat-cepat ia mengambil kerudung yang tidak jauh darinya.

"Udah?" Kepala Alea menyembul di balik dinding pembatas antara tempat tidur Zara dengan tempat duduk tamu yang berisikan sofa lengkap dengan mejanya.

Zara mengangguk singkat sebagai jawaban. Tak lama kemudian, Raffa serta Alea datang menghampiri Zara. Zara tersenyum menyambut kedatangan Raffa.

"Gue tinggal dulu, ya. Masih ada sedikit urusan."

Setelah mengucapkan itu Alea pergi dari ruangan. Suasana mendadak canggung usai kepergian Alea. Tidak, sebenarnya hanya Raffa yang merasa canggung. Raffa meletakkan sebuah parsel tepat di samping Zara untuk meredakan kecanggungan ini.

"Makasih, Mas Raffa," ucap Zara.

Raffa tersenyum singkat menanggapi ucapan terima kasih dari Zara. Pandangan Raffa memperhatikan wajah Zara yang tidak cerah seperti biasanya. Hatinya seperti diremas sesuatu yang tak kasat mata.

Tahta Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang