Maafkan aku yang updatenya lama sekali ini 🙏
Hehe.⚠️ Warning 18+⚠️
Ada adegan kekerasan dan *ehem sedikit
Kalo ada dedek gemes yang baca ini atau yang merasa tidak nyaman, boleh di skip aja yaa 🙏Banyakin komen klean yakk🤠
Happy reading 🤍
__________
Hari sudah hampir larut malam dan Zara masih tidak beranjak dari posisinya. Zara benar-benar tidak keluar dari kamar bahkan saat ia mengetahui Aby sudah pulang. Zara sedang tak ingin melihat Aby saat ini.
Zara memejamkan matanya lama. Sakit di tubuhnya baru terasa setelah ia bangun tidur tadi. Zara mencoba bangkit dari tidurnya. Ia perlu air hangat untuk mengompres beberapa bagian di tubuhnya yang memar. Semoga saja ia tidak berpapasan dengan Aby nantinya.
Kakinya melangkah perlahan menuju dapur bawah. Langsung saja Zara menyiapkan semuanya begitu sampai disana. Setelah selesai, Zara berniat untuk kembali ke kamar lagi. Namun gerakan Zara terhenti ketika matanya menangkap Aby yang sudah berjarak tiga meter dari tempatnya berdiri. Mereka sama-sama terpaku di tempat. Beberapa saat setelahnya, Aby berjalan melewati Zara hendak ke dapur. Zara tersenyum kaku.
"Gak ada yang pengen kamu omongin, Mas?"
Zara sudah menghadapkan tubuhnya pada Aby yang memunggunginya sekarang. Detik berlalu hanya dengan keheningan.
"Oke, kali ini aku yang ngomong. Tapi bisa kamu liat aku dulu?"
Aby membalikkan badannya dan menatap Zara tepat di matanya. Kemudian perhatiannya teralih pada tangan Zara yang terluka. Tangan Aby yang memegang sesuatu kini mengepal benda itu erat.
Zara menghirup napasnya dalam sebelum satu kalimat akhirnya meluncur dengan sempurna.
"Aku mau cerai."
Tidak ada reaksi apapun dari Aby. Zara dapat dengan jelas melihat Aby yang masih memasang wajah datar. Merasa Aby tidak akan merespon apapun, Zara melanjutkan perkataannya.
"Aku gak bisa lagi jadi istri yang aku sendiri bukan prioritas kamu. Aku gak bisa jadi istri yang di nomor duakan. Aku gak bisa berjuang sendirian lagi. Aku udah coba bertahan, tapi aku udah merasa di titik terakhir. Aku.. capek."
Zara mengucapkannya tenang walau matanya kini sudah berlinang. Zara menunduk untuk menguatkan hatinya sendiri. Sedangkan Aby masih diam membiarkan Zara mengeluarkan unek-unek yang selama ini ia pendam.
"Aku nunggu kamu bicara sejak kita ribut malam itu, tapi setelah itu kamu sama sekali gak bahas itu lagi. Lalu aku coba buat berjuang sekali lagi, berharap sekali lagi, berusaha ngomong seperti biasanya dan lupain yang sudah lewat.."
Zara menghembuskan napasnya yang sesak ketika mengingat kejadian siang tadi.
"Tapi kamu buat aku kecewa lagi."Zara menatap Aby lagi dengan air mata yang sudah meluruh ke pipinya.
"Itu yang terakhir. Terakhir aku perjuangin pernikahan ini sendirian. Aku gak mau dipertahankan tapi tidak diperjuangkan, Mas. Mau gimanapun, kamu tetep pilih Shasa, kan?"Zara kembali menunduk dalam untuk kalimat yang ingin diucapkan terakhir. "Aku mohon, lepasin aku."
Suara Zara bergetar ketika mengucapkan itu. Zara tidak percaya jika akhirnya akan seperti ini. Dulu Zara sangat takut kehilangan Aby, tapi setelah semua ini Zara merasa sudah kehilangan Aby. Sulit baginya untuk bertahan lagi bahkan perasaan cinta itu sendiri. Ia sudah hampir mempertaruhkan segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tahta Hati [End]
Romance*Follow my profile* Zara Aleena Sabiya (24 tahun), seorang sekretaris di salah satu perusahaan AB corp, dijodohkan dengan Abyan Nandana (27 tahun) pemilik AB corp, yang masih memiliki hubungan dengan kekasihnya-Shaquita Ayyara selama sembilan tahun...