Bagian duabelas

17.1K 1K 17
                                    

Jangan lupa vote comment

Happy reading 🤍

__________


"Congrats Abyzar!"  Zio, salah satu relasi AB corp berseru ketika rapat singkat dan penandatanganan berkas mengenai pemindahan AB corp pada Aby. Zio masih satu angkatan dengannya saat SMA dulu.

Aby tersenyum singkat menanggapi ucapan selamat dari Zio. Zio satu-satunya teman yang diundang di acara pernikahannya. Aby sebelumnya hanya mengenal nama sebelum Zio mendirikan perusahaan rintisannya sendiri dan menjadi sukses seperti sekarang.

Saat ini keluarga besar dan beberapa tamu penting perusahaan berkumpul untuk makan malam perjamuan setelah akad selesai.

Beberapa tamu sudah memulai makan malam yang telah disediakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa tamu sudah memulai makan malam yang telah disediakan. Aby yang duduk disamping Zara hanya fokus pada makanan dihadapannya daripada perbincangan orang-orang sekitarnya. Selesai makan, Aby melirik memperhatikan wajah Zara yang terlihat sangat lelah karena belum istirahat sejak setelah akad tadi. Aby ingin tidak terlalu peduli dengan hal tersebut, tetapi Aby tetaplah Aby. Ia tidak terbiasa untuk tidak peka dengan wanita.

Aby berdehem singkat untuk menarik perhatian orang sekitar. Orang-orang yang berada di meja besar tersebut telah memusatkan perhatian pada Aby.

"Saya rasa pertemuan penting sudah selesai. Lanjutkan saja acaranya tanpa kami. Saya dan Zara akan istirahat lebih awal."

Zara sempat menoleh sebentar pada Aby karena ucapan Aby barusan. Zara rasa ini belum terlalu larut untuk mengundurkan diri dari acara lebih awal.

Ayah mengangguk. "Tidak apa-apa. Ayah lihat Zara sudah terlihat sangat lelah, yang lain juga tidak masalah, bukan?"

Para tamu mengangguk setuju akan ucapan ayah.
"Baby Abyzar coming soon,"  celetuk Reyhan, suami dari Nurul. Kini orang-orang terkekeh rendah akan ucapan Reyhan.

"Tante Zala, Isel ikut bobo sama tante, ya? Isel belum pelnah bobo sama tante," pinta Isel pada Zara.

"Eh, kapan-kapan aja bobo sama tante Zara, ya." Nurul tersenyum menatap Isel yang duduk disamping Zara.

Isel mengerjap lucu menatap mamanya. "Emang kenapa, ma? Isel kan cuma mau bobo."

"Om Aby sama Tante Zara mau bikin temen buat Isel dikamar. Isel jangan ganggu dulu," ceplos Raffa jahil.

Semua tergelak dengan perkataan jahil Raffa sedangkan Zara merasa malu dengan ucapan itu. Aby menatap tajam pada Raffa yang cengengesan.

Tahta Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang