Bububoo [Exchap-3]

21.4K 774 7
                                    

*Content Warning// kiss 🔞

Aku update 3 part ya guis, silahkan dicek <3

Happy reading 🤍🤍

__________


"Assalamualaikum."

Aby mengucapkan salam begitu masuk ke dalam rumah. Terlihat kosong, seperti tidak ada orang sama sekali. Matanya berkeliling mencari-cari orang rumah. Sibuk dengan kegiatannya, Aby sampai tidak sadar kakinya menginjak balok mainan milik si kembar. Aby mengaduh tertahan seraya tangannya bertumpu pada dinding di sampingnya. Ia baru menyadari jika lantai rumahnya nampak sangat berantakan dengan mainan dimana-mana.

"Astaga, mereka abis tempur atau gimana ini."

Aby terkekeh kecil. Ia jadi ingin cepat bertemu dengan ketiganya. Tetapi sebelum itu, Aby membereskan mainan yang berserakan. Setelah memasukkan mainan ke dalam kotak, Aby bergegas menuju lantai dua. Tidak lupa ia membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum bertemu mereka. Karena Aby juga tidak ingin diamuk Zara nantinya.

Aby menuju kamar si kembar begitu selesai dengan urusan pribadinya. Saat masuk, ia melihat Zara yang tertidur pulas di karpet lantai sendirian. Lalu anak-anak diletakkan di ranjang dengan bedrail yang mengelilingi ranjang tersebut.

"Eh, Azra kenapa bangun, sayang? Abang sama Kakak masih tidur loh," celetuk Aby pelan saat mendapati anak bungsunya berdiri dengan berpegangan pada bedrail seraya tertawa.

Ya, anak mereka kembar tiga. Sosok yang sering mereka panggil Bububoo dulu, kini telah hadir di sisi mereka. Si sulung bernama Almair Abyzar Nandana berjenis kelamin laki-laki, wajahnya paling mirip dengan Aby. Almair hanya menuruni bulu mata saja dari Zara. Lalu anak kedua bernama Alzam Abyzar Nandana berjenis kelamin laki-laki juga, mata dan hidungnya mengikuti Aby. Selain itu semuanya mirip dengan Zara. Terakhir adalah si bungsu bernama Azra Abyzar Nandana yang menjadi anak perempuan satu-satunya. Azra juga banyak menuruni Aby daripada Zara. Apalagi alisnya, benar-benar tebal seperti Aby.

"Sini ikut ayah dulu, biar gak ganggu Abang, Kakak sama Umma."

"Mppa-papapa." Azra mengoceh ketika sudah berada di gendongan Aby.

Aby mencium pipi gembul Azra gemas. Aby membawa Azra menuju balkon kemudian duduk di ayunan gantung yang tersedia disana. "Ayah, Azra. Bukan papa. Azra udah maem?"

"Mamamama-mma."

"Sama Umma?"

"Mama."

Aby tertawa. "Siapa mama? Adanya Umma kok."

"Mma." Azra membalas dengan mata bulatnya menatap Aby.

"Gemes banget, pengen Ayah gigitin." Aby menciumi pipi Azra berulang kali.

Keduanya bermain bersama di balkon sampai akhirnya Azra kembali tertidur di dada Aby. Merasa Azra sudah tertidur pulas, Aby menaruh Azra ke ranjang lagi. Ia juga memastikan Almair dan Alzam masih pulas atau tidak.

Pandangan Aby berganti pada sosok yang meringkuk di karpet bawah. Ia melangkah pelan lalu mencoba berbaring di samping Zara. Tangannya ia tempatkan ke bawah kepala Zara untuk dijadikan bantal. Aby memandangi wajah polos di hadapannya sangat lama. Lima belas menit Aby habiskan hanya untuk memandangi Zara yang tertidur. Seakan tidak bosan dan memang, Aby tidak pernah bosan.

Sebelah tangan Aby yang menganggur ia gunakan untuk mengusap pipi Zara, membenarkan rambut Zara agar tidak menghalangi pandangannya untuk menatap wajah Zara, sesekali Aby memencet hidung Zara karena gemas. Aby tak henti-hentinya menggumamkan terima kasih dan mengatakan bahwa ia benar-benar jatuh cinta padanya berkali-kali. Hal yang tak pernah ia lewatkan setiap harinya.

Tahta Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang