07. KOTORAN KUDA

11.4K 458 409
                                    

Hi! Call me rin

Jam berapa kamu baca part ini?

Siap, Vote! Dan komen di setiap bagian?

Oke! Let's go!

Happy reading <3

•••

Hari ini hari kedua nya Zela menyandang status masih murid baru di SMA Pelita Bakti. Zela berlari kecil menghampiri Bayu yang ada di perpustakaan sekolah.

Bayu memang menyuruhnya untuk menemuinya di perpustakaan. Katanya Bayu ingin membicarakan sesuatu hal, entah itu apa Zela pun tidak tahu.

Zela duduk di hadapan Bayu. Bayu yang menyadari ada Zela di depan nya mendongak kan kepalanya menatap kearah Zela. Bayu tadi memang sedang membaca novel, itu adalah salah satu hobi nya. Tapi ingat Bayu bukan kutu buku! Yang ada dipikiran kalian.

"Kamu panggil aku kesini mau ngomong apa?" tanya Zela kepo.

"Lo pindahan dari SMA Garuda?" tanya Bayu yang langsung to the point.

Zela mengganguk. Karena memang betul dirinya pindahan dari SMA Garuda. "Iya, emang nya kenapa?" Zela menatap Bayu bingung.

Bayu menggelengkan kepalanya. "Enggak. Terus kenapa lo mau jadi babu nya Arka?"

"Bayu kok kepo, sih?" tanya Zela terkekeh kecil.

"Zela mau jadi babu nya Arka, karena Zela salah. Jadi sebagai gantinya Zela nawarin buat jadi babu nya Arka," jelas Zela.

Bayu menatap Zela bingung, kenapa Zela seperti menyembunyikan sesuatu? pikiran nya. Tapi dengan cepat Bayu menggelengkan kepalanya, menepis pikiran kotor itu.

"Zela, lo tau kan risikonya lo jadi babu nya Arka?" Zela mengganguk. "Jadi, kalau lo di apa-apain sama dia, lo bilang sama gue."

"Iya makasih Bayu." Zela tersenyum tipis menatap kearah Bayu.

"Kamu adalah teman laki-laki terbaik yang pernah aku temui," kata Zela tanpa memudarkan senyuman nya.

Bayu juga ikut tersenyum dan mengacak-acak rambut Zela, tapi dengan gerakan cepat Zela menghindar. Membuat tangan Bayu terdiam diatas sana, Bayu pun menurunkan nya. Zela menatap Bayu dengan wajah polosnya.

"Bayu, kamu udah makan?" tanya Zela mengalihkan pembicaraan tadi.

Bayu berdehem pelan. "Hm, udah kok," jawab Bayu yang dibalas anggukan oleh Zela.

"Kalau gitu aku ke kelas dulu, ya. Soal nya takut Arka nyariin juga," pamit Zela kepada Bayu.

"Mau gue anter?"

Zela menggeleng pelan. "Gak perlu Bayu. Lagian kelas aku juga dekat kok." Setelah itu Zela berdiri dari duduknya dan berjalan keluar perpustakaan.

Bayu menatap kepergian Zela dengan tatapan khawatir? Kemudian Bayu melanjutkan membaca novel nya, tanpa tertarik pergi dari perpustakaan untuk kembali ke kelasnya.

Tanpa Bayu sadar ada seseorang yang menatap kepergian Zela dengan tatapan tajam. Kemudian bibirnya tertarik kesamping membuatnya tersenyum miring. Sebelum pergi dari perpustakaan orang tersebut melirik kearah Bayu, setelah nya ia pergi dari perpustakaan.

•••

Rasa kantuk menyerang Gio, kemudian ia menumpuk kepala nya di meja. Rava yang melihat itu melempar penghapus nya kearah Gio, membuat Gio tersentak kaget. Tanpa sadar dirinya berteriak di kelas yang hening itu.

"SIAPA YANG LEMPAR GUE PAKE PENGHAPUS, ANJING!" teriak Gio dengan suara yang begitu nyaring.

Seluruh kelas menatap kearah Gio, begitu pun dengan guru yang ada di depan kelas. "Gio!" panggil Ibu guru yang terkenal sangat killer.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang