08. BULLYING × PERKENALKAN

10.6K 441 332
                                    

Hi! Call me rin

Jam berapa kamu baca part ini?

Siap, Vote! Dan komen di setiap bagian?

Oke! Let's go!

Happy reading <3

•••

Saat gadis itu akan berbicara Zela terlebih dahulu berbicara. "Stop! Kamu jangan ngomong lagi! Mulut kamu itu bau kotoran kuda!" celetuk Zela tanpa sadar.

Gadis itu menatap Zela penuh kemarahan. Baru kali ini dirinya merasa kalah dengan murid baru di depannya ini. Wajah yang terlihat polos, tapi dia berani sama dirinya.

"Seorang Hani, kalah sama cewek polos ini?" sindir Teman Hani sambil terkekeh.

"Diem deh lo!" sentak Hani menatap tajam kearah temannya. Dan mengalihkan pandangannya kepada Zela.

"Ya, maaf, Han," cicit Teman nya.

Zela menatap Hani dan kedua Teman nya itu malas. Kemudian Zela membalikan badannya berniat untuk pergi dari toilet, tapi lagi-lagi tangannya di tahan oleh Hani, gerakan tersebut membuat Zela membalikan badannya menghadap kearah Hani.

"Apa-"

Plak!

Tamparan itu mendarat di pipi Zela, membuat pipi itu menjadi merah. Zela menatap Hani tak percaya, tapi di wajah nya tidak terlihat bahwa Zela marah atau kesakitan.

Hani yang tadinya sangat senang setelah menampar Zela, kini malah terbengong menatap Zela. Nih anak kok gak kesakitan, ya? Batin Hani bertanya.

"Gak sakit, ya?" ejek Hani sinis.

Plak!

Kini tamparan itu mengenai pipi kanan Zela. Membuat kedua pipi Zela memerah karenanya. Zela hanya diam saja menatap Hani dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Zela!" teriak Kirana dan Hairi ketika sampai di depan pintu toilet.

Hairi mendorong bahu Hani dan menatap nya tajam. "Lo apa-apaan, sih, Hani?" sentak Hairi dengan mulut toa nya.

Sedangkan Kirana yang langsung merangkul bahu Zela, dan bertanya. "Kenapa lo diem aja, Zela?"

Zela hanya diam menatap mereka dengan tatapan polosnya. Melihat wajah Zela yang seperti ketakutan membuat Hani tersenyum miring.

"Takut, kan, lo sama gue?!" kata Hani dengan angkuhnya.

Zela menggelengkan kepalanya. "Zela gak takut," jeda Zela.

Plak!

Semua orang yang melihat itu membulatkan matanya dengan mulut yang terbuka. Bagaimana tidak kaget, Zela barusan menampar Hani. Yang bahkan semua murid disini tidak ada yang berani dengan Hani, karena terkenal sebagai ratu bullying.

"Nih, buktinya Zela tampar kamu," ujar Zela begitu polosnya.

Hairi tepuk tangan menatap kearah Hani dengan tatapan mengejek. "Zela lo hebat banget. Teman gue, nih," seru Hairi menepuk pundak Zela.

"Lo!" tekan Hani menunjuk Zela dengan jari telunjuknya, dan menatap Zela penuh permusuhan.

Kirana menepis jari telunjuk Hani yang menunjuk kearah Zela. "Seneng banget lo bikin masalah," kata Kirana penuh penekanan.

"Ayo Zela, kita pergi dari sini!" ucap Kirana membawa Zela keluar dari toilet.

Sedangkan Hairi menatap mengejek kearah Hani. "Kalah lo? Kali-kali ribut sama gue, ya?!" sindir Hairi terkekeh kecil, kemudian ia pergi menyusul Zela dan Kirana.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang