52. MOTIVASI

7.3K 287 107
                                    

Hi ratulor! Call me rin

⚠️DI MOHON UNTUK TIDAK LATAH ATAU SALAH LAPAK⚠️

Jam berapa kamu baca part ini?

•••

"Gue ke kelas ya," izin Arka pada Hazel.

Hazel mengganguk. "Iya," balas Hazel singkat.

Setelah mendapatkan jawaban dari Hazel, Arka pergi dari kelas Hazel menuju kelasnya. Hazel membalikan badannya dan pandangan murid di kelasnya menatap kearah Hazel.

Hairi berjalan kearah Hazel. "Ini beneran Zela?" tanya Hairi tidak percaya.

Hazel mengganguk. "Hm."

"Jadi ucapan anak-anak bener kalau leader Hervator itu Zela?" Hairi benar-benar tidak menyangka dengan fakta ini.

Hazel mengganguk lagi. "Iya, dan mulai sekarang panggil gue Hazel."

Hairi menutup mulut. Dari kosakata bicaranya memang bukan seperti Zela. Tapi wajah ini memang Zela. Hairi jadi bingung sendiri disini. Ia hanya tahu beritanya sekilas. Nanti ia akan mencari tahu pada Rava dan Gio.

"Iya Hazel," jawab Haiti canggung. Karena Hairi merasa ada aura yang berbeda dari Hazel.

Hazel terkekeh kecil lalu merangkul Hairi. "Gak usah canggung gitu kali Hairi. Lo masih mau temenan sama gue, kan?"

Dengan cepat Hairi mengganguk. "Ya mau dong."

Hazel memberikan jari jempol kearah Hairi. Hazel mengalihkan tatapannya pada teman-teman sekelas mereka kenapa menatapnya begitu sinis?

"Mereka kenapa sih?" tanya Hazel setelah keduanya telah duduk di bangku.

"Nggak tau. Tadi gue datang ke kelas perasaan tatapan mata mereka gak kaya gitu. Gue juga gak liat Kirana dimana," jawab Hairi.

Hazel manggut-manggut saja. Hazel tahu tatapan mata mereka kaya gitu karena nya. Hazel tidak peduli dengan orang lain yang menganggapnya pengkhianat, pembohong atau apa lah. Yang paling penting Arka maupun inti Zervaros sudah memaafkannya.

Kirana datang ke kelas dengan tatapan sinis kearah Hazel. Ia mengambil tasnya lalu berjalan jauh dari bangku Hairi dan Hazel.

"Mira gue duduk disini ya?" ujar Kirana pada Mira yang duduk sendiri.

Hairi menatap Kirana heran. "Kirana," panggil Hairi berjalan kearah Kirana.

"Lo kenapa pake pindah bangku segala?" tanya Hairi heran.

Dari bangkunya Hazel menatap kearah Kirana dan Hairi.

"Terserah gue dong. Lagian gue males harus deket sama temen pelakor," jawab Kirana tersenyum miring dengan tatapan mengarah pada Hazel.

"Maksud lo Hazel?!" tanya Hairi emosi.

"Ya siapa lagi?"

Hairi menatap Kirana tidak percaya. "Lo anggap Hazel teman gak sih? Kok bisa ya lo kaya gitu."

"Enggak, gue gak pernah anggap dia teman gue." Hairi menatap Kirana tajam.

"Lebih baik lo pindah sekolah lagi aja Zela. Apa lo gak malu satu sekolah udah tau kalau lo datang ke sini buat hancurin Zers," ujar Kirana menatap sinis Hazel begitupun teman kelas lainnya.

Hazel masih diam dia hanya mendengarkan ucapan yang keluar dari mulut Kirana. Sekarang Hazel tahu sifat Kirana yang asli seperti apa.

"Heh kalau lo gak tau apa-apa mending diem, jangan asal nuduh!" sentak Hairi marah.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang