28. ROOFTOP MALAM

7.5K 308 240
                                    

Hi ratulor! Call me rin

⚠️DI MOHON UNTUK TIDAK LATAH ATAU SALAH LAPAK⚠️

Jam berapa kamu baca part ini?

Siap, Vote! Dan komen di setiap bagian?

Oke! Let's go!

Happy reading <3

•••

Dark moon, penuh dengan anak-anak geng motor. Mereka pesta malam ini. Terlebih dengan geng motor yang membenci Tepanos. Ya, Revan kalah balapan dengan Queisha. Tepanos kembali di bicarakan oleh anak motor. Di katakan banci, so jago tapi itu emang kenyataannya. Revan pulang dengan rasa malu di dalam dirinya.

Arka juga menyusul anak-anak Zervaros ke dark moon. Ia juga ingin melihat siapa yang menang malam ini. Untung saja dirinya tidak terlambat datang kesini. Sebenarnya Arka tadi sempat mengikuti Zela tapi ia kehilangan jejak mobil Zela Kecurigaan nya terhadap Zela datang lagi. Arka rasa Zela bukan cewek biasa-biasa seperti di luaran sana.

"Ka." Lamunan Arka buyar ketika seseorang memanggilnya.

"Hm?" jawab Arka singkat.

Orang itu terkekeh melihat sifat Arka yang tidak berubah sama sekali sejak Kakak nya itu meninggal. "Masih sama aja lo. Lo apa kabar? Udah lama kita gak ketemu. Lo udah balik ke rumah lo? Kalau belum balik, lo mending balik ke rumah lo. Tinggal lagi sama orang tua lo. Apa lo gak merasa kasihan sama nyokap lo? Dia pasti sedih Ka. Kakak lo udah ninggalin dia untuk selamanya, masa lo juga keluar dari rumah? Gue kaya gini karena peduli sama lo Ka, gue udah anggap lo sebagai adik gue sendiri." Orang itu menepuk pundak Arka.

"Gue keluar dari rumah karena gue gak mau liat bunda nangis. Gue gak kuat setiap ngeliat bunda nangis secara diam-diam." Arka menundukkan kepalanya. "Bunda sayang banget sama bang Ari, dia kehilangan banget bang," suara Arka kini semakin rendah.

"Dia juga sayang sama lo Ka. Makanya setelah Ari meninggal dia selalu ngelarang lo buat ikutan geng motor, karena dia gak mau anak nya kenapa-kenapa untuk kedua kalinya. Lo udah ketemu sama Tante Tania dan Om Eros?" tanya Iqbal yang merupakan sahabat dari Kakaknya, Ari.

Arka mengganguk pelan. "Gue ketemu beberapakali sama mereka."

Memang susah berbicara dengan Arka. Arka tipikal orang yang keras kepala. Sama seperti Ari, Iqbal jadi ingat kebersamaan mereka saat itu. Setiap Iqbal melihat Arka ia akan teringat pada Ari. Karena wajah dan sifat mereka hampir mirip.

Iqbal menghela nafas kasar. "Zervaros sekarang gimana?" tanya Iqbal sambil melihat anak-anak Zervaros sedang kumpul disana.

"Seperti yang lo lihat," balas Arka dingin.

Iqbal berdecak. "Maksud gue, Zers gak ada masalah gitu? Setelah batch dua turun ke lo dan anak-anak sekarang?" tanya Iqbal yang ingin tahu kemajuan Zervaros.

Ya, harusnya angkatan Arka adalah batch tiga. Tapi karena insiden kematian Kakaknya. Zervaros di berhentikan bahkan angkatan Iqbal tidak mengikuti lagi geng motor. Saat Arka kelas sebelas barulah Zervaros batch dua di teruskan oleh Arka bersama keempat sahabatnya, yang menjadi anggota inti sekarang.

Makanya Iqbal maupun anggota Zervaros angkatan batch dua lalu tidak tahu lagi kemajuan Zervaros. Karena mereka memilih fokus terhadap belajarnya. Biarkan masa-masa mereka mengikuti geng motor adalah masa lalu. Namun, setiap hari ulang tahun Ari, hari kematian Ari, dan ulang tahun Zervaros, mereka tidak akan melupakan hari itu, mereka selalu datang dan berkumpul bersama.

"Banyak," jawab Arka singkat dengan wajah datarnya.

Iqbal mengerutkan keningnya. "Banyak? Emang nya masalah apa aja? Perselisihan sama geng motor lain? Itu mah udah biasa Ka," ucap Iqbal nyerocos.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang