ARKANA

54. PILIHAN SULIT

Hi ratulor! Call me rin

⚠️DI MOHON UNTUK TIDAK LATAH ATAU SALAH LAPAK⚠️

Jam berapa kamu baca part ini?

•••

Hari-hari telah Arka dan Hazel lewati. Hubungan keduanya kini bisa di bilang sangat dekat. Hazel yang sudah tidak terlalu dingin pada Arka begitupun dengan Arka. Bahkan orang-orang ada yang menganggap bahwa mereka telah berpacaran.

Hubungan Hazel dengan orangtuanya juga kini mulai membaik. Hazel mencoba untuk memaafkan mereka dan menghapus semua kenangan buruk tentang masa kecilnya.

Singkat cerita Hazel kecil di tinggal oleh kedua orangtuanya di sebuah hutan yang ada di Jawa Barat. Hazel saat itu berusia tiga tahun yang belum mengerti apa-apa. Orangtuanya meninggalkan Hazel bukan tanpa alasan. Mereka saat itu sedang di kejar oleh musuh saingan bisnis Brian.

Brian memang salah meninggalkan Hazel di hutan demi menyelamatkan nyawa Hazel sendiri. Tapi Brian tidak tahu kedepan nya Hazel pasti memiliki trauma karena ditinggal begitu saja di hutan dengan keadaan gelap.

Saat itu juga Hazel hampir jatuh ke dalam jurang karena mencari orangtuanya. Tapi ada seorang anak yang menyelamatkan Hazel dan mengajak Hazel untuk tinggal bersamanya di panti asuhan yang di tempati nya.

Setelah Brian meninggalkan Hazel, Brian bersama Zhiva memang kembali ke hutan itu paginya. Tapi disana sudah tidak ada Hazel. Lima tahun berlalu akhirnya Brian menemukan Hazel di panti asuhan desa terpencil yang ada di Jawa Barat. Hazel saat itu sudah mengingat peristiwa lima tahun yang lalu. Hazel tidak ingin pulang bersama orangtuanya karena Hazel membenci kedua orangtuanya.

Hersha dan ibu Brian membujuk Hazel untuk tinggal bersama. Hazel pun menyetujuinya dengan alasan Hazel tidak ingin tinggal dan melihat kedua orangtuanya. Akhirnya Brian dan Zhiva memutuskan untuk tinggal di Swiss selama Hazel belum memaafkan mereka.

Kembali pada masa sekarang.

Eros mengundang keluarga Brian untuk makan malam bersama di restoran bintang lima yang ada di ibukota. Brian menyetujuinya, mereka akan makan malam bersama pada malam hari.

Kini di kamar Hazel sedang memilih baju bersama Hersha. Sudah dua jam berlalu tapi tidak ada baju yang cocok dipakai untuk Hazel. Hazel menyerah, ia duduk di atas ranjangnya dengan wajah cemberut.

"Kita mending beli aja Zel," usul Hersha pada Hazel.

Hazel menggeleng. "Waktunya udah mepet Kak. Gak bakal keburu," keluh Hazel kesal.

"Papah juga bilangnya kenapa gak dari kemarin sih?" tanya Hazel pada Hersha dengan wajah penuh kekesalan.

Memang Brian baru memberitahu Hazel dan Hersha siang tadi. Itu membuat Hazel kesal. Cewek itu memang harus tampil sempurna. Tapi setelah dua jam memilih baju tidak ada yang cocok dengan Hazel.

"Terus gimana dong? Baju yang di lemari aja gak ada yang cocok sama kamu," ucap Hersha bingung.

"Aku kayanya gak bakal ikut," kata Hazel pasrah. Namun Hersha tahu Hazel sangat ingin pergi.

"Loh kok gitu Zel? Bukannya kamu pengen ketemu orangtuanya Arka?" goda Hersha yang dibalas pukulan oleh Hazel.

"Apaan sih Kak," elak Hazel.

"Permisi non," ucap Bi Asri, art di rumah Hazel.

"Masuk Bi," jawab Hazel dan Hersha serentak.

Bi Asri masuk dan memberikan sebuah paper bag pada Hazel. "Tadi ada kiriman buat non Hazel," ucap Bi Asri setelah Hazel menerima paper bag itu.