10. PARTY YANG BERBEDA

10.7K 418 208
                                    

Hi! Call me rin

⚠️DI MOHON UNTUK TIDAK LATAH ATAU SALAH LAPAK⚠️

Jam berapa kamu baca part ini?

Siap, Vote! Dan komen di setiap bagian?

Oke! Let's go!

Happy reading <3

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Seorang gadis turun dari motor sport nya, ia menghentikan motornya kemudian melepas helm nya membuat rambut yang tadi nya di ikat kini tergerai. Gadis itu Queisha.

Queisha menatap markas Hervator dengan tatapan sendu. Siapa kira orang yang kuat diluar tapi didalamnya rapuh. Di markas ini begitu banyak kenangan yang tak akan ia lupakan, salah satu nya kenangan bersama orang yang paling Queisha sayang, dia.

Queisha berjalan memasuki markas. Tidak ada anggota yang lain, karena Queisha meminta hanya anggota Inti saja yang ada malam ini. Itu artinya akan ada sesuatu hal yang akan dibicarakan.

"Hi Queisha, are you okay?" tanya Gladys kepada Queisha.

Queisha mengganguk pelan. "It's okay," balas Queisha dengan wajah datarnya.

Gladys mengganguk dan duduk di sebelah Queisha. Tak lama dari itu Bianca datang bersama Ezra dari arah luar. Memang kedua tadi keluar sebentar untuk membeli makanan.

"Gimana?" tanya Queisha to the point, kepada Bianca yang baru saja datang.

Seakan mengerti maksud Queisha, Bianca duduk terlebih dahulu duduk di sisi kanan Queisha. Begitupun dengan Ezra yang duduk di depan Queisha.

"Lo harus hati-hati, Sha. Mereka juga hebat dari kita. Dan sampai saat ini gue belum menemukan bukti apa-apa," jelas Bianca dengan wajah serius nya.

Queisha mengalihkan pandangannya kepada Ezra. Tangannya dibawah sana mengepal. "Lo?" tanya Queisha kepada Ezra.

Ezra menggelengkan kepalanya. "Mereka pintar dalam menyembunyikan sesuatu, Sha." Ezra menjawab dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Queisha memicingkan matanya. "Lo benar? Atau lo yang menyembunyikan sesuatu sama gue?!" ketus Queisha menatap Bianca dan Ezra bergantian.

Ezra menatap Queisha marah. Lain halnya dengan Bianca yang tidak menunjukkan ekspresi apapun. Queisha yang melihat itu terkekeh kecil. Sedangkan Gladys hanya menelan ludahnya, serem, itu lah yang ada di pikiran Gladys.

Selalu seperti ini ketika ada hal penting yang dibicarakan oleh Inti Hervator. Bahkan anggota yang lain tidak boleh ada yang ke markas, karena menghindari penghianat yang membocorkan sesuatu tentang Hervator. Suasana semakin mencekam ketika Ezra berbicara seakan membentak Queisha.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang