19. MATA-MATA × PENJEBAK ZELA

8.6K 369 122
                                    

Hi! Call me rin

⚠️DI MOHON UNTUK TIDAK LATAH ATAU SALAH LAPAK⚠️

Jam berapa kamu baca part ini?

Siap, Vote! Dan komen di setiap bagian?

Oke! Let's go!

Happy reading <3

•••

Hersha memegang erat tangan Zela. Kakak siapa yang tidak khawatir ketika mendengar adik nya pingsan. Dan dia tidak ada disisi adiknya saat itu. Hersha dengan Zela memang tinggal berdua disini. Karena orang tua mereka berada diluar negeri untuk kepentingan bisnis mereka. Tapi mereka sesekali mengunjungi negara kelahirannya.

Maka dari itu Hersha sangat-sangat menjaga Zela dengan ketat. Karena kejadian ini lah yang Hersha tidak mau terjadi pada Zela. Hersha sangat-sangat menyayangi adiknya melebihi apapun.

"Zel, kakak sayang banget sama kamu. Kakak gak mau kamu kenapa-napa," ucap Hersha walaupun Zela tidak mendengar nya.

Zela memang sempat bangun tadi. Tapi karena dirinya lemas, akhirnya Zela memilih untuk tidur. Dengan itu juga Hersha benar-benar khawatir Zela kenapa-napa.

Tanpa Hersha tahu, Zela sebenarnya hanya memejamkan matanya saja. Dia mendengar ucapan Hersha tadi. Saat Hersha berdiri dari duduk nya dan keluar dari kamar Zela. Zela membuka matanya.

Mata Zela menatap jendela kamarnya. "Aku gak se-lemah itu."

•••

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Arka memukul samsak tinju di depannya dengan sangat emosi. Matanya menajam, dengan nafas yang memburu. Arka benci pengkhianat.

Saat tadi Arka sudah mengantar Zela kepada kakaknya. Arka kembali ke gudang belakang sekolah, dan ia mendapatkan jam tangan seseorang di gudang sana. Arka tidak tahu itu punya siapa, tapi ia yakin ini jam tangan cewek.

Dan saat Arka akan pulang ia mendengar ke-tiga orang sedang berbincang di toilet dekat dengan gudang. Dan mereka merencanakan itu semua agar menjebak Zela. Yang sangat tidak Arka sangka adalah orang yang menyuruh dua cewek itu adalah anggota Zervaros. Itu lah yang membuat Arka sangat-sangat marah. Dia masuk kedalam Zers hanya untuk membalas dendam kepada salah satu inti Zers.

Arka mengatur nafasnya. Handphone nya berbunyi tanda telepon masuk. Arka mengangkat nya dan sambungan telepon itu terhubung.

"Ka, si brengsek udah ada di markas." Vero berbicara di seberang sana.

"Bagus. Gue ke markas sekarang," balas Arka sambil mematikan handphonenya.

Arka tersenyum devil. Orang itu sudah salah masuk kedalam lubang singa yang ganas. Arka tidak akan pernah melepaskan pengkhianat itu hidup dengan tenang. Tidak akan pernah!

•••

Arka membuka pintu markas dengan pelan. Setelah pintu markas dibukanya Arka langsung melempar kan belati miliknya kepada Arya. Pengkhianat yang masuk kedalam Zervaros. Tindakan Arka tentu saja disaksikan oleh anggota Zervaros. Apalagi Inti Zers mereka sudah was-was karena mereka tahu setiap Arka mengeluarkan belati nya maka Arka benar-benar marah.

Belati tersebut mengenai punggung tangan Arya. Arka tersenyum devil melihatnya. Arka mengambil belati itu dan memutarnya.

"Udah lama gue gak main belati," kata Arka dengan wajah datarnya.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang