44. BULLSHIT

6.7K 300 112
                                    

Hi ratulor! Call me rin

Baca ulang part sebelumnya.

⚠️DI MOHON UNTUK TIDAK LATAH ATAU SALAH LAPAK⚠️

Jam berapa kamu baca part ini?

Bianca terbangun dari tidurnya kala mendengar suara notifikasi dari handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bianca terbangun dari tidurnya kala mendengar suara notifikasi dari handphonenya. Bianca mengucek matanya. Mengambil handphonenya dan membaca pesan yang masuk dari nomor tidak dikenali. Bianca mengerutkan keningnya.

Tanpa membalas Bianca memasukkan handphonenya kedalam saku jaketnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa membalas Bianca memasukkan handphonenya kedalam saku jaketnya. Bianca melihat Queisha dan Gladys yang masih tertidur. Ketiga gadis ini memang menginap di basecamp. Bianca mengecek jam di dinding.

Tangannya bergerak untuk membangunkan kedua sahabatnya itu. Apalagi Queisha. Jangan sampai Queisha telat sampai kerumah. Bianca terus mengguncangkan tubuh Queisha agar terbangun.

"Apaan sih?" ketus Queisha sambil membuka matanya.

"Liat jam," suruh Bianca mengarahkan dagunya kearah jam dinding.

Queisha membelalakkan matanya. "Mampus," gumam Queisha sambil bersiap-siap untuk pergi.

Gladys yang mendengar kegaduhan pun terbangun. Queisha menarik tangan Gladys yang baru membuka mata. Gladys membelalakkan matanya menahan tangan Queisha.

"Bi sama lo aja deh. Gue baru bangun ini gimana nanti di jalan kalau gue nabrak orang?"

Queisha memukul kepala Gladys pelan. "Pengen gitu kita kecelakaan?!"

"Ya enggak. Ya udah deh ayo." Gladys dengan pasrah bangun dan menggunakan jaketnya.

"Gitu dong," balas Queisha terkekeh kecil.

"Jangan basecamp ya," perintah Queisha pada Bianca sebelum benar-benar pergi dari basecamp. Bianca membalas dengan mengacungkan jempol nya.

Gladys mengeluarkan motornya. Tapi Queisha menyuruh Gladys turun. Gladys mengikuti ucapan Queisha dengan kening yang berkerut.

"Biar gue aja!" Belum sempat Gladys protes Queisha terlebih dahulu mengeluarkan suara. "Kalau sama lo nanti kita kecelakaan. Buruan naik!"

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang