37. PENYUSUP

6.3K 263 139
                                    

Hi ratulor! Call me rin

⚠️DI MOHON UNTUK TIDAK LATAH ATAU SALAH LAPAK⚠️

Jam berapa kamu baca part ini?

Siap, Vote! Dan komen di setiap bagian?

Oke! Let's go!

Happy reading <3

•••

Queisha sedang bersantai di kamarnya, juga sedang memikirkan rencana apa yang harus ia lakukan sekarang. Karena waktu semakin dekat, dan Queisha harus segera menemukan keadilan untuk dia. Tiba-tiba ada satu pesan masuk kedalam handphone.

Queisha langsung menyenderkan tubuhnya pada kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Queisha langsung menyenderkan tubuhnya pada kursi. Tunggu, siapa yang mengirim pesan ini? Bahkan nomor Queisha tidak ada yang mengetahui, selain sahabat-sahabatnya. Anggota Hervator sekalipun tidak ada yang tahu nomornya. Tapi dia siapa? Dan dapat nomornya dari mana?

"Gue yakin dia tahu kalau gue Queisha, karena dia tau dark moon. Tapi dia siapa?" monolog Queisha, kemudian senyum miring tercetak di bibirnya. Queisha mulai membalas pesan tersebut.

Tanpa Queisha capek-capek cari tahu, ia sudah tahu jawabannya dari orang yang mengirim nya pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa Queisha capek-capek cari tahu, ia sudah tahu jawabannya dari orang yang mengirim nya pesan. Queisha terkekeh ketika ia berhasil memancing orang tersebut agar memberitahu dirinya. Ternyata Arka.

Queisha hanya membaca pesan terakhir itu tanpa membalasnya. Ia melirik jam di handphonenya kemudian mengambil semua make up agar menutup wajahnya. Tak lupa merapihkan rambutnya. Queisha berdiri di depan cermin setelah selesai dengan pakaian nya.

Tangannya terulur mengambil masker di meja. Tapi ia urungkan untuk mengambilnya. Karena percuma ia pakai masker itu, toh anak-anak dark moon sudah tahu wajahnya, kan? Tapi tetap saja Queisha mengambil dan memasukan masker hitam itu pada saku celana jeans-nya.

"Gue yakin cepat atau lambat semuanya bakal ke bongkar. Apalagi sekarang mereka udah mulai curiga sama gue." Queisha mengepalkan tangannya sambil menatap dirinya lewat cermin.

Queisha menyambar jaketnya di atas kasur dan memakainya. Saat ia akan membuka pintu kamar, ia terhenti. Queisha tidak jadi membuka pintu kamarnya, malah sebaliknya ia mengunci pintu kamar nya. Queisha berjalan cepat kearah jendela kamarnya, membuka nya, dan mulai meloncat dari sana.

ARKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang